Berita Jepang | Japanesestation.com

Setelah beberapa waktu yang lalu kita melihat anime bernuansa lokal karya mahasiswa Politeknik Negeri Pontianak, kini giliran animator asal Yogyakarta bernama Satya Rizqy yang menampilkan karyanya yang berjudul "Zero Fantasy" dan "Colorful Days."

Zero Fantasy & Colorful Days, anime lokal karya animator Yogyakarta1Zero Fantasy merupakan animasi pendek yang bercerita tentang penyelamatan seorang gadis dari sosok misterius bertopeng. Animasi ini menggunakan total 573 frame dan 20 background. Untuk waktu pembuatannya, karena dikerjakan bersamaan dengan waktu kuliah, maka pengerjaannya memakan waktu 1 bulan untuk pra produksi dan 8 bulan untuk produksi. Sementara itu peralatan yang digunakannya adalah wacom pen tablet, laptop.

Animasi ini dibuat sendiri oleh Satya Rizqy mulai dari karakter hingga background termasuk coloring. Khusus coloring, untuk karakternya ia dibantu oleh 2 orang temannya, sedangkan musiknya dikerjakan oleh seorang temannya, sehingga total ada 4 orang dalam proses pengerjaannya.

Dalam pembuatannya, Satya Rizqy sempat kesulitan karena teman yang membantunya hanya mampu untuk pewarnaan karakter. Pembuatan animasi karakter maupun background juga ia kerjakan sendiri. Banyak temannya yang menolak ikut membantu karena sibuk dengan pekerjaannya, selain itu ada kemungkinan mereka tidak bisa mengikuti deadline dari waktu pembuatan animasi Zero Fantasy. Kesulitan utamanya adalah membagi waktu kuliahnya dan membuat animasi ini serta ia harus konsisten agar dapat menepati deadline.

Zero Fantasy & Colorful Days, anime lokal karya animator Yogyakarta2Alasan Satya Rizqy membuat animasi Zero Fantasy sejauh ini karena ia belum pernah melihat animasi indie di Indonesia khususnya 2D yang dibuat dengan tema "pertarungan." Dari situlah ia tertarik untuk mencoba membuat animasi pertarungan yang umumnya memiliki gerakan yang kompleks. Sebelum membuat animasi ini, sebenarnya ia hanya pernah membuat animasi pendek secara "iseng" yang ia pelajari secara otodidak.

Namun karena dorongan "ingin membuat animasi yang kompleks" cukup kuat, akhirnya ia memutuskan untuk mempelajari gerakan animasi dari menonton anime dan mempelajari frame by frame-nya. Meski belum bisa membuat background yang mirip anime, setidaknya ia bisa meniru gerakannya terlebih dahulu. Dari sinilah akhirnya Zero Fantasy dibuat. Zero Fantasy merupakan animasi pertama yang dibuatnya sampai tuntas.

Zero Fantasy & Colorful Days, anime lokal karya animator Yogyakarta3Sedangkan Colorful Days merupakan animasi mengenai cerita percintaan mengenai dua orang yang pernah bertemu di masa SMP dan bertemu kembali ketika kuliah. Ada total 405 frame dan 33 background dalam pembuatannya. Untuk waktu pembuatannya, karena dikerjakan bersamaan dengan waktu kuliah, maka pengerjaannya memakan waktu 1 bulan untuk pra produksi dan 4 bulan untuk produksi. Untuk peralatannya, ia menggunakan wacom tablet, laptop dan midi controller untuk musiknya. Sama seperti Zero Fantasy, animasi ini dibuatnya sendiri mulai dari animasi karakter, background, sampai coloring. Untuk musiknya, ditangani oleh temannya yang sama-sama menangani musik untuk Zero Fantasy.

Kesulitan yang dialaminya untuk animasi ini adalah ia melihat pengalaman dari animasi sebelumnya, yaitu Zero Fantasy. Pada animasi kedua ini ia memutuskan untuk membuatnya sendiri, karena melihat banyaknya temannya yang kurang tertarik untuk ikut membuat animasi. Sama seperti Zero Fantasy, kesulitan utamanya adalah membagi waktu kuliah dan membuat animasi serta harus konsisten agar dapat tepat deadline.

Alasannya membuat animasi Colorful Days adalah ia masih belum puas dengan grafik dari animasi Zero Fantasy dan ingin membuat grafik animasi yang sama dengan anime. Setelah perilisan Zero Fantasy di youtube pada awal november 2014, ia kemudian memperdalam pembelajaran mengenai background secara otodidak. Pada bulan Desember 2014, ia langsung mengeksekusi, yang dimulai dengan pembuatan pra produksi Coloful Days. Kenapa dinamakan trailer? Karena menurutnya cuma coba-coba saja, juga supaya mengetahui perbedaan kesulitannya.

Yuk kita simak hasil karyanya di bawah ini!

Zero Fantasy:

Colorful Days: