Berita Jepang | Japanesestation.com

Tokyo Metro yang mengoperasikan banyak jalur kereta bawah tanah di Tokyo, akan menggunakan megafon penerjemah Megahonyaku untuk menjembatani komunikasi dengan pelanggan yang berasal dari luar Jepang. Sebelum ini, megafon serupa telah diujicobakan penggunaannya di bandara Narita.

Sudah bukan rahasia lagi bahwa pelayanan terhadap pelanggan merupakan hal yang sangat dianggap serius di Jepang, dan hanya satu kendala yang mengganggu kesempurnaan pelayanan mereka saat menghadapi orang asing, yaitu kendala bahasa. Jika di banyak negara lain di dunia, wisatawan dapat mengandalkan bahasa Inggris untuk berkomunikasi, maka di Jepang, bahasa Inggris pun tidak akan banyak bermanfaat.

Kali ini, menggunakan kemajuan teknologi yang juga menjadi salah satu kekuatan mereka, Jepang –dalam hal ini, Tokyo Metro- berusaha meningkatkan pelayanan terhadap orang asing dengan menerapkan penggunaan megafon penerjemah di Stasiun Meiji Jingu-mae, yang berada dekat tujuan wisata terkenal seperti Harajuku dan Omotesando.

Megafon penerjemah ini adalah sebuah alat yang menerjemahkan secara "real-time," pesan-pesan spesifik yang ditargetkan kepada orang dalam jumlah besar saat diperlukan, seperti misalnya di saat terjadi bencana alam, dan sebagainya, ke dalam 3 bahasa, yaitu bahasa Inggris, Cina, dan Korea.

Sayangnya, megafon ini sulit untuk digunakan dalam menyampaikan penjelasan kepada satu orang saja, dan kalimat-kalimat yang akan diterjemahkan harus dimasukkan ke dalam database sebelumnya. Meskipun demikian, tentunya ini adalah satu langkah awal yang bagus untuk mempermudah mobilitas orang asing, terutama wisatawan, di Jepang.

(Featured image: asahicom.jp)