Berita Jepang | Japanesestation.com

Seorang wanita Jepang berusia 88 tahun berhasil raih gelar doktor di untuk studi terkait budaya tekstil kuno negara tersebut. Ia dipercaya sebagai orang tertua di Jepang untuk mendapatkan gelar tersebut.

Kiyoko Ozeki berhasil mendapatkan gelar doktor pada hari Sabtu (25/3) dari Universitas Ritsumeikan di Kyoto. Tidak sebentar, Kiyoko Ozeki bahkan telah serius melakukan penelitian selama lebih dari 30 tahun untuk menjelaskan bagaimana kain dari jaman Jomon ditenun dan dikembangkan.

Ozeki sendiri menjabat sebagai asisten profesor di perguruan tinggi junior perempuan Universitas Tokai Gakuen hingga tahun 1995 dan sekarang menjadi profesor emeritus di institusi yang sama. Meskipun Ozeki, penduduk Nagoya, tidak mendaftar di program pascasarjana universitas, namun tesisnya bisa membantunya mendapatkan gelar.

Sebagai akademisi tamu di Pusat Penelitian Universitas untuk Peradaban Pan-Pasifik mulai April 2015, ia menyerahkan tesisnya ke universitas pada September silam. Tesis Kiyoko Ozeki tentang asal-usul budaya kain di Jepang dan karakteristiknya kemudian berhasil dipertahankan dalam sidang sebagai bagian dari syarat kelulusan Universitas Ritsumeikan. Tahapan akhir tersebut berujung pada kelulusan sang nenek yang sempat cemas tidak akan menyelesaikannya hingga akhir.

Kiyoko Ozeki mengatakan jika keberhasilan tersebut merupakan suatu kehormatan terbesar dalam hidupnya hingga wajar jadi membuatnya sangat terharu. Sempat mengatakan jika dirinya memiliki beberapa kekhawatiran soal keterbatasan fisiknya yang tak muda lagi, namun telah bersumpah untuk melanjutkan penelitiannya hingga selesai.

"Bisa mendapatkan gelar ini merupakan suatu kehormatan besar dalam hidup saya. Saya benar-benar merasa diliputi emosi yang luar biasa atas keberhasilan ini," ujarnya yang memang sempat sampai meneteskan air mata penuh rasa syukur dalam sesi wisudanya.

Kiyoko Ozeki usai prosesi wisuda ikut menyampaikan jika dirinya ingin generasi muda Jepang tetap tertarik untuk mempelajari dan mempertahankan budaya tradisional mereka. Ia ingin semua generasi muda di negara maju tersebut untuk terinspirasi dari apa yang mereka pelajari terkait warisan budaya Jepang yang kaya dan menarik.

(Featured image: Japan Times)

[zombify_post]