Berita Jepang | Japanesestation.com

Seorang guru SMA di kota Osaka, Jepang dipecat karena menyamar sebagai murid SMA di sosial media dan mengirim pesan langsung ke beberapa wanita dengan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat seksual. Insiden tersebut melibatkan sekitar 200 orang korban, termasuk dua siswi dari sekolahnya sendiri.

Meskipun usia korbannya tidak diungkapkan, fakta bahwa dia berpura-pura menjadi murid SMA menyiratkan bahwa dia tidak tertarik pada wanita seusianya. Ketika diselidiki, dia mengatakan, "Saya ingin memuaskan hasrat seksual saya, dan saya pikir tidak apa-apa jika saya tidak dikenal."

Beberapa orang mungkin berpendapat bahwa dia tidak pernah benar-benar mengejar para korban wanitanya, dia hanya bertanya kepada mereka tentang pengalaman seksual mereka untuk mendapatkan kepuasannya sendiri, namun beberapa komentar pedas berdatangan dari para netizen.

"Mereka benar-benar harus menyingkirkan orang-orang dengan kecenderungan seperti ini sebelum mereka menjadi guru." "Bagus, setelah dipecat, dia bebas melakukan hal-hal buruk." "Ada sejumlah guru cabul yang mengganggu." "Mengapa dia harus bertanya pada banyak orang?" "Saya ingin tahu apa yang akan terjadi jika dia tidak ditemukan." "Berpikir dia bisa benar-benar anonim di internet .... Dia lebih bodoh dari orang cabul. " "Anda bisa menjadi anonim saat Anda melakukan hal yang normal. Begitu Anda melewati garis orang akan datang mencari Anda. "

Sangat mengejutkan untuk mengetahui fakta dimana dia berusaha berhubungan atau berkomunikasi dengan 200 orang wanita untuk sekedar menanyakan beberapa pertanyaan tak senonoh kepada mereka. Berita ini muncul dalam laporan di Pemerintah Prefektur Osaka yang mencantumkan beberapa tindakan disipliner yang telah dilakukan terhadap guru sekolah menengah dalam beberapa bulan terakhir. Laporan lainnya termasuk seorang guru berusia 24 tahun yang dipecat (dan ditangkap) karena telah merekam dalaman dibalik rok seorang wanita di sebuah stasiun kereta api, seorang instruktur yang berusia 30 tahun diberi skors enam bulan setelah dia tertangkap mengutil sepasang pakaian dalam wanita senilai 800 yen, dan seorang guru sekolah kejuruan berusia 56 tahun yang diskors selama satu bulan karena menampar polisi.

Seorang Guru di Osaka Dipecat Setelah Menyamar Jadi Murid SMA Dan Bertanya Hal Tak Senonoh Ke 200 Wanita
(image : Osaka Government Website)

Menjadi guru adalah pekerjaan yang berat dimana mereka bertugas untuk mendidik siswa yang merupakan generasi bangsa. Tapi apabila kelakuan mereka tidak memiliki suri teladan yang bisa dicontoh murid seperti bertindak cabul, mencuri dan menampar polisi, guru tersebut perlu diberikan hukuman akan tindakan mereka yang tidak sesuai dengan kode etik pengajar.

(featured image : Gaijinpot)