Berita Jepang | Japanesestation.com

Seorang pria pengangguran berusia awal 20-an, yang tidak kuliah dan tidak memiliki pekerjaan bekerja sama dengan seorang gadis sekolah menengah pertama untuk mencuri beragam koleksi manga di Jepang. Tidak diketahui kapan dan di mana mereka berdua pertama bertemu, namun keduanya memiliki ketertarikan yang sama pada manga dan akhirnya memutuskan untuk mendalami hobinya tersebut dengan cara yang menentang hukum.

Pada 30 Januari, sekitar pukul 07.30 malam waktu Jepang, petugas polisi di Kobe Higashinada menangkap seorang pria pengangguran berusia 22 tahun  dan seorang gadis sekolah berusia 14 tahun, yang bertindak sebagai mitranya dalam pencurian 38 jilid manga, dengan total nilai sekitar 21.000 yen. Para tersangka kemudian mengakui tuduhan tersebut.

Duo kriminal ini mungkin lolos begitu saja jika mereka memilih sasaran yang lebih aman. Dua hari sebelumnya, sebuah gambar seorang pria dan wanita yang mirip dengan pasangan tersebut tertangkap kamera pengintai di toko buku yang sama. Mereka memasukkan 100 jilid manga ke dalam kantong kertas yang mereka bawa sebelum meninggalkan toko tanpa membayarnya. Ketika pasangan itu kembali pada tanggal 30 Januari lalu, manajer toko mengenali mereka dari rekaman CCTV sebelumnya dan menghubungi polisi. Polisi pun berhasil menangkap mereka di percobaan pencurian kedua kalinya tersebut.

Anehnya, pasangan itu menunjukkan kurangnya variasi, mereka hanya menargetkan toko yang sama dua kali berturut-turut begitu cepat.  Selain itu, semua 38 jilid yang mereka coba curi berasal dari seri yang sama. Alasannya pun cukup aneh, alasan utama mereka mencuri adalah mereka hanya khawatir tentang manga yang tidak terjual akan berakhir seperti kertas toilet, dimana manga  tersebut akan dibuang begitu saja.

Ada juga spekulasi bahwa ke 38 jilid tersebut adalah edisi paling epik dari koleksi manga  berjudul Kingdom karya Yasuhisa Hara. Namun polisi mengatakan bahwa judul dari manga tersebut bukanlah hal yang penting.

(featured image : Wikimedia)