Berita Jepang | Japanesestation.com

Zombie menjadi simbol baru dalam kampanye Asosiasi Dokter Prefektur Saga untuk membuat penduduknya menyikat giginya. Naoki Miyazoe, presiden Pusat Promosi Saga, berpendapat bahwa semakin serius video, semakin sedikit orang yang menonton. Sehingga akhirnya mereka memutuskan untuk membuat tiga video yang menampilkan zombie dan peri gigi.

Video berkisar dari 90 detik hingga tiga menit ini menunjukkan poin-poin penting dalam menjaga kesehatan gigi. Tata rias khusus mengubah seorang dokter gigi menjadi zombie yang menatap kamera video dan menunjukkan giginya yang tidak rapi serta membusuk. Pesan dari iklan itu sangat jelas, yaitu orang dengan gigi tidak beraturan harus menjalani perawatan ortodontik sebelum terjadinya kerusakan gigi.

Peri gigi, yang disebut "Sabako," sebenarnya tidak memberikan uang sebagai ganti gigi susu. Sebaliknya, ia mengenakan pakaian putih dengan rambut hitam panjangnya yang menggantung di wajahnya. Dalam satu video, dia dengan lucu menyikat giginya dengan sikat gigi hijau dan menggunakan benang gigi oranye. Dia mendesak pemirsa untuk menyikat gigi segera setelah makan untuk menghilangkan sisa makanan dan plak.

Dalam video lain, peri, berpakaian putih, tiba-tiba muncul di belakang seorang dokter gigi yang diwawancarai dan meneriakkan kata-kata khasnya: "Ha" (gigi).

"Sabako" dimainkan oleh Ayumi Sonoda, anggota grup idola lokal Pinky Sky. Meskipun rambutnya menutupi wajahnya, seringai putihnya yang berkilau dapat dilihat. Asosiasi juga menggunakan permainan kata-kata untuk menarik khalayak yang lebih luas. Misalnya, "Sabako" adalah plesetan dari "Sadako," anak hantu jahat dalam novel horor Koji Suzuki 1991 "The Ring." Selain itu, karakter kanji "kai" yang berarti "horor" diganti karakter kanji lain dengan pengucapan yang sama tetapi berarti "asosiasi," seperti dalam "Saga ken Shikaishi kai" (Asosiasi Gigi Prefektur Saga), dalam video.

Miyazoe mengatakan video bertema horor telah terbukti sangat populer secara online.

Asosiasi gigi mengatakan video konvensional untuk mempromosikan kegiatannya dan mencegah kerusakan gigi tidak banyak berhasil. Keputusan dokter gigi untuk mengambil pendekatan baru dengan "Sabako" dan zombie pada awalnya menghasilkan berbagai kontra. Tetapi dokter gigi yang lebih muda bersikeras pada cara yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mempromosikan kebersihan mulut, dengan alasan bahwa asosiasi akan kehilangan nilainya jika gagal menarik perhatian anak-anak.

Bagaimana menurut kalian mengenai ketiga video kampanye milik Asosiasi Dokter Prefektur Saga?

(featured image: Youtube)