Berita Jepang | Japanesestation.com

Politikus kota kecil di Jepang terkenal akan kebaikannya. Karena mereka  terkenal bebas dari pertengkaran sesama rekan politikus, dan merupakan pemimpin masyarakat pedesaan yang nyata, dimana sosok mereka dikenal sebagai perpaduan sempurna antara kebijaksanaan dan kebaikan hati.

Seorang anggota dewan kota berusia 72 tahun dari kota Kinoksawa, Wakayama, melihat sebuah kesempatan untuk memberikan pelajaran hidup yang berharga bagi seorang siswa sekolah menengah. Dia tidak membuang waktu untuk menyusun sebuah komite multi partai atau melobi pemerintah federal untuk dana. Dia hanya melakukan apa yang dia harus dilakukan, dan menyimpan seekor merpati yang sekarat  ke dalam keranjang sepeda anak sekolah.

Pada tanggal 22 Februari lalu, seorang siswa perempuan dari SMP Kinokawa sedang di perjalanan menuju ke rumah dari sekolah. Dia menggunakan sepeda yang dia tumpangi bersamaan dengan teman sekelasnya. Tiba-tiba, anggota dewan kota memanggil mereka dan mendekat, beliau memegang seekor merpati yang terluka karena tertabrak mobil di tangannya. "Ada sesuatu yang harus dilakukan untuk burung ini," katanya sambil meletakkan merpati itu di keranjang depan sepeda anak perempuan tersebut.

Politikus Jepang Mengajarkan Seorang Remaja Pelajaran Berharga Menggunakan Merpati yang Sekarat
Ilustrasi anak SMA dan Sepeda (image : gahag)

Gadis-gadis itu pun terkejut, setelah melihat reaksinya, anggota dewan tersebut menyingkirkan burung itu dari keranjang, dan kemudian burung tersebut meninggal. Insiden ini cukup traumatis sehingga pada tanggal 23 Februari, gadis tersebut mengatakan bahwa dia tidak ingin mengendarai sepedanya ke sekolah, dan orang tuanya menghubungi pihak administratur kota, untuk mengetahui identitas dari politikus tersebut. Anggota dewan tersebut mengakui tindakannya saat ditanyai oleh walikota mengenai apa maksud dari kejadian tersebut di Balai Kota Kinokawa.

Jadi apa alasan anggota dewan tersebut melakukannya?

"Aku ingin mereka tahu betapa berharganya hidup ini." jawab anggota dewan tersebut.

Anggota dewan tersebut telah meminta maaf kepada gadis dan keluarganya, dengan mengatakan, "Jika yang saya lakukan merupakan hal yang mengejutkan baginya, saya ingin meminta maaf." Meskipun pelajaran yang dia ingin sampaikan sangat berharga, dia perlu menyadari bahwa pemahaman seseorang diperlukan dalam kasus tersebut.

(featured image : Fine Art America)