Berita Jepang | Japanesestation.com

Eksploitasi seksual terhadap anak - anak memang tengah jadi masalah tersendiri di Jepang, pemerintah bahkan sudah gerah dan melarang kepemilikan barang berbau pornografi anak. Beberapa waktu lalu polisi bahkan memeriksa mangaka Rurouni Kenshin, Nobuhiro Watsuki (47) atas kepemilikan barang - barang terkait pornografi anak. Kasus ekploitasi lainnya baru-baru ini juga terungkap setelah Kepolisian Osaka menutup club dan menahan dua orang anak perempuan berusia 16 tahun atas tuduhan melakukan eksploitasi terhadap anak di bawah umur untuk bekerja di sebuah club.

Tersangka yang menjabat sebagai manajer club dan asisten ini diduga mempekerjakan seorang gadis berusia 13 tahun di club bernama Himawari yang terletak di daerah Katamachi, Miyakojima Ward, prefektur Osaka untuk memberikan hiburan, termasuk menyajikan alkohol kepada para pelanggan laki - laki yang datang.

Seperti yang dilansir oleh TokyoReporter, para tersangka dituduh telah melanggar undang - undang kesejahteraan anak, dan mereka pun telah mengakui tuduhan tersebut. Polisi juga menahan pemilik club berusia 32 tahun bernama Tomoya Matsuda, namun dia membantah tuduhannya dan mengatakan kepada polisi bahwa dirinya hanya bertugas sebatas sebagai supir untuk kedua anak perempuan itu.

Club Himawari disebut-sebut sebagai girl's bar yang merupakan tempat untuk minum berlisensi, namun menawarkan layanan yang hampir setara dengan club hiburan untuk dewasa. Menurut polisi, Matsuda mengumpulkan rata-rata pendapatan 1 juta yen sejak membuka Himawari pada bulan November tahun 2016 lalu, sebelum akhirnya ditutup pada bulan Oktober tahun ini, club Himawari dilaporkan telah mempekerjakan setidaknya sembilan anak perempuan berusia antara 13 dan 16 tahun.