Berita Jepang | Japanesestation.com

Seorang pendaki Jepang terkenal yang telah kehilangan 9 jarinya karena radang dingin (frostbite) di Everest telah meninggal pada percobaan kedelapannya untuk mencapai puncak gunung tersebut. Nobukazu Kuriki jatuh sakit dan memutuskan untuk turun ketika timnya kehilangan kontak dengannya. Pendaki berusia 36 tahun itu adalah pendaki ketiga bulan ini yang tewas di puncak tertinggi dunia.

Timnya memposting di Facebook, "Kuriki berhenti merespons radio komunikasi dan kami tidak bisa melihat cahaya headlamp miliknya ketika kami melihatnya dari kegelapan, Tim dekat Camp 2 mendaki di sekitar rutenya dan menemukan Kuriki yang meninggal karena suhu tubuh yang rendah."

Pada hari Minggu malam, Kuriki telah mencapai ketinggian 7.400 meter,  dan dia memposting bahwa dia merasakan sakit namun tetap mencoba untuk tetap mendaki gunung tersebut. Sebelumnya, pada usaha keempatnya untuk mencapai puncak pada tahun 2012, Kuriki menderita radang dingin yang parah dan kehilangan sembilan jari.

Pendaki Jepang yang Kehilangan 9 Jarinya Meninggal Saat Mencoba Mendaki Everest Ke-8 Kalinya
(image: Northmen Nepal)

Ia kembali tiga tahun kemudian pada September 2015, beberapa bulan setelah gempa menghantam Nepal dan memicu longsoran salju yang menewaskan 18 orang di kamp utama Everest. Cuaca buruk memaksanya membatalkan ekspedisi itu. Dia mencoba lagi di tahun 2016 dan 2017 tetapi kondisi buruk kembali membatalkan usahanya tersebut.

Man Bahadur Gurung dari Bochi-Bochi Treks, yang mengorganisir ekspedisi Kuriki, mengatakan mereka berusaha mengatur agar tubuhnya diterbangkan kembali ke Kathmandu.

Lebih dari 400 orang telah mencapai puncak Everest selama musim pendakian musim semi ini, ketika periode cuaca yang tenang biasanya membuka rute ke puncak dunia. Nepal adalah rumah bagi delapan dari 14 puncak tertinggi di dunia dan pendaki asing yang berduyun-duyun ke pegunungan menjadi sumber utama pendapatan bagi negara ini. Terlepas dari tiga kematian di Everest, setidaknya tiga pendaki lainnya tewas di pegunungan lain yang berada di Nepal bulan ini.

Jenazah pendaki asal Malaysia ditemukan pada akhir pekan lalu, lima hari setelah dia hilang di Ama Dablam yang memiliki ketinggian 6.812 meter yang dikenal memerlukan keteelampilan untuk mendakinya. Tubuh Gjeorgi Petkov, pendaki Macedonia berusia 63 tahun, juga ditemukan di Everest pada hari Minggu lalu.

(featured image: Japan Today)