Berita Jepang | Japanesestation.com
Menu Lidah Sapi Makin Populer, Ekspor Lidah Sapi Asal Amerika Naik 150%
Foto: Thinkstock

Lidah sapi memang tidak disukai di Amerika, namun lidah sapi disukai orang Jepang. Karenanya ekspor lidah sapi dari Amerika ke Jepang meningkat tajam. Beragam olah lidah sapi jadi menu andalan di banyak restoran. Lidah sapi atau ‘gyutan’ diolah menjadi beragam sajian lezat. Teksturnya kenyal dan rasanya gurih membuat lidah sapi jadi favorit banyak orang. Sebuah restoran di kota Sendai, Jepang menawarkan 28 pilihan menu untuk para pelanggannya. Uniknya, 28 menu tersebut berbahan dasar lidah sapi. Lidah sapi diolah menjadi beberapa menu seperti sosis lidah, lidah goreng, salad lidah, lidah panggang, lidah asap, barbecue lidah, hingga shabu-shabu lidah. Konsumsi lidah sapi tengah meningkat pesat dibanding sebelumnya. Dengan terjadinya hal ini, Jepang tengah memberi sinyal perubahan terhadap industri daging di negaranya. Sebelas tahun lalu, Jepang melarang impor daging asal Amerika setelah ditemukannya virus bovine spongiform encephalopathy atau penyakit sapi gila pada seekor sapi di Washington. Namun tahun lalu Jepang telah melonggarkan aturan terkait impor sapi asal Amerika. Menurut penjelasan U.S. Meat Export Federation, hal tersebut berdampak pada ekspor lidah sapi asal Amerika yang langsung melonjak tajam hingga 150% dibanding tahun lalu. Kini makanan olahan lidah sapi makin mudah ditemui di Jepang. Tidak hanya di toko penjual daging, restoran cepat sajipun menawarkan menu berbahan dasar lidah sapi. Bahkan sebuah toko es krim membuat es krim berbahan dasar lidah sapi. Dari banyak kota di Jepang, kota Sendai adalah kota yang paling populer menawarkan varian menu lidah sapi. Kota berpenduduk 1 juta jiwa ini memiliki lebih dari 100 restoran yang menyediakan menu gyutan alias lidah sapi. Warga kota Sendai, Manabu Matsumoto dan istrinya, Akiko Hirama memilih menu charcoal-grilled tongue alias lidah sapi bakar sebagai menu favorit mereka. “Teksturnya yang crunchy membuatnya rasanya lezat,” ujar Matsumoto. Menurutnya, selain tekstur, rasanya kuat menjadi ciri khas jika dibandingkan dengan steak. Jika berbicara tentang bagian-bagian daging, lidah merupakan bagian dari jeroan. Konsumen di Amerika Serikat tidak terlalu menyukai bagian jeroan. “Konsumen di sini tidak menyukainya, akan lebih baik diekspor,” ujar Pete Bonds, Presiden Texas and Southwestern Cattle Raisers Association di Fort Wort. Pemerintah AS telah menghabiskan banyak waktu dan anggaran untuk meyakinkan masyarakat Jepang jika daging sapi adalah salah satu bagian dari investasi yang baik. Tidak mudah melakukan hal tersebut karena sejak dulu Jepang sudah bergantung pada ikan sebagai sumber protein dan nasi sebagai sumber kalori. Jika dulu kuantitas impor daging yang dilakukan negara tersebut belum menunjukkan angka yang signifikan, kini Jepang duduk di peringkat teratas pasar asing yang mengimpor daging sapi Amerika. Para produsen sapi di AS berpikir dengan menghilangkan biaya tambahan alias bea akan bisa memberikan keuntungan yang besar bagi industri ternak sapi mereka. Di AS, peternak dan produsen sapi didominasi oleh lima negara bagian yaitu Texas, Nebraska, Kansas, California, dan Oklahoma. “Hal ini akan menjadi persaingan sengit antara kelimanya. Namun jika kita bisa benar-benar menurunkan bea atas daging sapi, yang diuntungkan adalah konsumen Jepang,” ujar Bonds.