Berita Jepang | Japanesestation.com

Tidak ada foto dari "samurai terakhir" Saigo Takamori yang dapat diverifikasi dan benar-benar ada. Namun baru-baru ini telah ditemukan lukisan yang diduga adalah potret dari sosoknya dan memberikan gagasan baru bagaimana sebenarnya beliau terlihat. Saigo Takamori dipercaya sebagai samurai terakhir di Jepang dan kisahnya sebagai samurai terakhir pun jauh berbeda dengan apa yang terlihat di sebuah film Hollywood berjudul Last Samurai yang dimainkan oleh Tom Cruise

Sebuah lukisan cat minyak yang tidak diketahui siapa pelukisnya, menampilkan sosok yang diyakini sebagai Saigo (1828-1977). Lukisan itu pun kini dipamerkan di sebuah museum bernama Saigo Nanshu Kenshokan. 

"Saya harap potongan informasi baru, seperti petunjuk siapa yang melukisnya, akan muncul," kata Kazunobu Tokunaga, direktur museum. Lukisan teresebut memiliki ukuran sebesar 54 x 45 cm dan ditemukan di rumah Kanehiko Marutani, 87, dan istrinya, Shoko, 83, di Makurazaki, Prefektur Kagoshima.

Lukisan Pria yang Diduga Sebagai Samurai Terakhir Jepang Ditemukan di Kagoshima
(image : Asahi)

Menurut pasangan tersebut, lukisan ini sudah dipajang sejak sekitar tahun 1926 di sebuah ruangan rumah keluarga Shoko dimana altar Buddha ditempatkan.

"Saya tidak tahu apakah itu potret Saigo, tapi saya akan senang jika banyak orang melihat lukisan itu untuk menandai ulang tahun Restorasi Meiji ke-150 ," kata Kanehiko.

Saigo adalah salah satu samurai paling berpengaruh dalam sejarah Jepang dan memainkan peran kunci dalam menggulingkan Keshogunan Tokugawa pada saat mendirikan pemerintahan Meiji.

Hiroshi Wakamatsu, 57, manajer sebuah kafe yang berdiri di samping patung perunggu Saigo, mengatakan bahwa nenek buyutnya, Iwayama Toku, menikahi adik perempuan Saigo, Ito, dan keluarganya sangat dekat dengan keluarga Saigo, mereka seringkali membantu mengerjakan pekerjaan rumah tangga dari keluarga samurai terakhir tersebut.

Wakamatsu menyatakan bahwa lukisan potret tersebut sesuai dengan fitur dari sosok Saigo yang selalu diceritakan oleh nenek buyutnya. Pada tahun 1951, setahun sebelum dia meninggal di usia ke- 97, Toku menyebutkan ciri-ciri Saigo di depan walikota Kagoshima yang menjabat pada saat itu.  Sebagian rambut Saigo hilang di kedua sisi dahinya dan daerah-daerah di atas matanya sedikit bengkak. Dia juga menggambarkan telinga Saigo berbentuk panjang vertikal.

Museum Saigo Nanshu Kenshokan yang mengelola barang-barang milik Saigo akan memamerkan lukisan potret tersebut sampai 31 Maret mendatang.

(featured image : Japan Info)