Berita Jepang | Japanesestation.com

Kompetisi lomba mengepel tahunan secara berlari ke garis finish dengan posisi merangkak telah berlangsung sejak tahun 2004. Lomba unik ini dilaksanakan di lorong panjang sebuah gedung sekolah dasar yang merupakan bangunan kayu yang tidak digunakan di kota Seiyo, Prefektur Ehime.

Lomba ini bernama Zokingake Race Z-1 Grand Prix di Seiyo, diadakan di daerah kota Uwacho. Tahun ini lomba berlangsung pada tanggal 29 Oktober.

Tempat tersebut adalah bangunan lama Sekolah Dasar Uwamachi yang dibangun pada tahun 1928 dan direlokasi pada tahun 1990 karena pembangunan gedung sekolah baru. Bangunan tua sekarang menjadi rumah bagi Uwa Kome, sebuah museum yang digunakan untuk memamerkan peralatan untuk menumbuhkan padi, yang merupakan keistimewaan Uwacho.

Lomba Unik di Jepang, Lomba Mengepel Bangunan Bersejarah
(images : Nihon Kankou)

Dulu ada 12 ruang kelas yang berada dalam satu sisi lorong sepanjang 109 meter, tanpa pilar dan partisi. Ini adalah salah satu lorong terpanjang di antara bangunan sekolah kayu yang masih ada di Jepang. Peserta berlomba di sepanjang bagian lorong sepanjang 100 meter tersebut sambil menekan kain yang dijahit, yang dikenal dengan nama zokin, ke lantai.

Pada tahun 1999, beberapa wisatawan datang dengan gagasan untuk membiarkan para wisatawan mencoba membersihkan lantai kayu tersebut dengan kain - sebuah praktik yang dikenal sebagai zokin-gake. Pada tahun 2004, kegiatan tersebut menjadi perlombaan untuk pertama kalinya di sebuah pameran regional. Sejak itu, Perkumpulan Pemuda Seiyo dari Masyarakat Perdagangan dan Industri terus mengadakan lomba pembersihan dengan harapan merevitalisasi masyarakat setempat dengan memanfaatkan lorong yang unik.

Zokin resmi yang digunakan dalam lomba ini terbuat dari handuk merek Imabari yang terkenal secara nasional, diproduksi di Imabari, Prefektur Ehime. Handuknya berukuran 24 sentimeter hingga 30 sentimeter, dan kain nilon dijahit di bagian bawahnya untuk membantu mereka meluncur dengan mulus di sepanjang lantai.

Lomba Unik di Jepang, Lomba Mengepel Bangunan Bersejarah
(image : Japan-News)
Acara tahun ini terbagi dalam lima kategori solo yaitu : siswa sekolah dasar kelas tiga kebawah; siswa kelas empat sampai kelas enam SD; perempuan termasuk siswa SMP perempuan; siswa laki-laki SMP sampai laki-laki berusia sampai 39; dan pria berusia 40 atau lebih. Ada juga acara ganda dimana dua orang berlari dengan satu potong kain tambahan.

Acara tahun ini berhasil menarik 154 peserta dari Ehime dan perfektur lain seperti Osaka dan Aichi.

Seiji Sadayoshi, 44 tahun, yang bekerja untuk pemadam kebakaran Imabari, adalah peserta tercepat dari mereka semua. Dia memiliki waktu 18,30 detik. Pemenangnya menerima 60 kilogram beras sebagai hadiah.

"Saya membeli boneka kecil setinggi 5 sentimeter untuk berlatih sambil membungkuk," katanya. "Saya harus berlari 100 meter dalam posisi sulit, dan itu membuat jarak terasa lebih jauh. Karena hari ini hujan, kainnya tidak meluncur semulus hari yang cerah. "

Dengan biaya sebesar 200 yen, pengunjung museum bisa mencoba aktivitas membersihkan lantai kayu dengan batasan waktu. Menurut museum, sekitar 100 dan 300 orang per bulan mengunjungi museum untuk mencoba berjalan dan membersihkan di sepanjang lorong.
(featured image : Japan-news)