Berita Jepang | Japanesestation.com

Banyak anggota masyarakat Jepang masih mempercayai hal-hal berbau mistis dan supernatural hingga saat ini. Salah satu hal yang nampaknya masih dipercayai oleh orang Jepang adalah mengenai kutukan. Jika sebelum ini Japanese Station pernah membahas mengenai kutukan Ushi Koku no Mairi, maka kali ini, kutukan yang akan dibahas bernama Kodoku.

Kodoku adalah sebuah jenis kutukan yang banyak digunakan pada zaman Nara. Kutukan ini kemungkinan besar merupakan turunan dari teknik kutukan yang dipergunakan di Negeri Cina. Untuk melakukan kutukan ini, si pengutuk harus mengumpulkan berbagai macam serangga, kelabang, kodok dan ular dalam jumlah besar, kemudian memasukkan semuanya ke dalam satu wadah tertutup agar mereka saling memakan satu sama lainnya.

Wadah tersebut kemudian disimpan selama beberapa waktu, ada yang menyebut 5 hari, ada yang menyebut selama 5 bulan. Setelah masa tersebut berlalu, hanya akan ada satu hewan yang tersisa di dalam wadah tersebut. Hewan tersebut jika disimpan akan membawa kekayaan besar kepada pemiliknya, namun si pemilik harus terus menerus memberinya makan dalam bentuk pengorbanan. Jika hewan tersebut tidak diberi makan, maka ia akan memangsa pemiliknya.

Pada versi ini, banyak yang memberikan hewan kodoku kepada calon korban, yang tidak tahu apa-apa, sehingga tidak akan memberi makan hewan tersebut, dan berakhir menjadi mangsa hewan kodoku. Satu-satunya cara menangkalnya adalah dengan mengembalikan seluruh kekayaan yang telah diberikan oleh hewan kodoku tersebut, memasukkannya ke dalam wadah tadi, dan menguburnya di samping jalan.

Dalam versi lainnya, hewan kodoku tersebut akan mengeluarkan racun, yang bisa dicampurkan ke dalam makanan dan minuman calon korban. Efek dari racun tersebut pun bermacam-macam, ada yang percaya bahwa racun tersebut bisa menyebabkan pengutuk mampu mengendalikan korbannya, ada juga yang percaya bahwa jika racun kodoku masuk ke badan manusia, maka orang tersebut akan mati mengenaskan.

(Featured image: usi32.com)