Sebelum abad ke-21, Jepang tampak sama sekali tak tertarik dengan keberadaan perayaan Halloween di negara-negara Barat, namun bandingkan dengan sekitar 1 dekade terakhir ini, di mana hari saatnya 'trick-or-treat' ini menjadi salah satu perayaan yang begitu digemari di negeri sakura. Mengapa bisa begitu dan mengapa baru sekarang?

Menurut profesor linguistik Eri Sekiguchi di Doshisha Women's College of Liberal Arts di Kyoto, Jepang, pebisnis-pebisnis Jepang sebenarnya sempat berusaha memopulerkan Halloween di tahun 1980-an, terutama seiring dengan kian populernya Natal dan Valentine yang mulai rutin dirayakan setiap tahunnya. Namun, bertolak belakangnya atmosfer perayaan Halloween yang banyak diasosiasikan dengan hantu, kematian, dan kegelapan dengan perayaan Natal dan Valentine yang cenderung hangat dan romantis menghambat popularitasnya di kalangan warga Jepang. Apalagi, dengan adanya tragedi siswa pertukaran pelajar Yoshihiro Hattori, yang meninggal saat sedang menuju ke sebuah pesta Halloween di Amerika pada tahun 1992.

Berusaha menghapus trauma tragedi tersebut dan kembali mencoba untuk kedua kalinya adalah Tokyo Disneyland, yang menggelar event Halloween selama satu hari saja di tahun 1999. Dan rupanya, begitu populernya event ini hingga sekarang berkembang menjadi rangkaian parade dan event yang berlangsung selama 2 bulan lamanya. Bertepatan dengan ini pula, kota Kawasaki menggelar parade kostum Halloween pertama mereka, yang kini telah menjadi magnet penarik utama para penggemar cosplay di daerah Tokyo.

Tapi, apa lagi sih yang membuat Jepang begitu tertariknya dengan Halloween?

1. Permen, Coklat, dan Cemilan Manis Lainnya

Meskipun tak semanis permen, coklat, dan kue di negara-negara lain, Jepang sangat suka makanan manis, hingga tentunya, ada satu hari spesial untuk makan makanan manis akan mereka sambut dengan hangat.

2. Musiman

Banyak orang Jepang yang sepakat bahwa salah satu hal terbaik mengenai Jepang adalah karena 4 musim yang mereka miliki. Ya, warga Jepang senang menikmati pergantian musim, dan Halloween berada di tempat yang tepat - sudah melewati masa musim panas yang paling panas, tapi sebelum dedaunan mulai berganti warna seluruhnya, hingga Halloween seakan-akan turut menjadi perayaan untuk menyambut musim gugur.

3. Cosplay

Dengan event cosplay yang sedang populer-populernya dan hampir bisa ditemui bahkan hampir setiap minggu, kepopuleran kultur otaku kian mendongkrak popularitas Halloween sebagai harinya berkostum. Apalagi, bagi para cosplayer yang sedang ingin bersantai casual tanpa harus mengenakan kostum yang terlalu 'serius' ataupun bagi para pemula yang sekadar tertarik, Halloween bisa menjadi ajang yang tepat untuk ramai-ramai berkostum tak hanya dengan sesama cosplayer saja.

Namun, tetap saja perayaan Halloween di Jepang masih berbeda, dengan kostum-kostum anime, yang keren, atau yang seksi masih kerap mengungguli yang seram dari segi jumlah. Dan, praktik trick-or-treat, alias bagi-bagi permen juga masih relatif jarang ditemui di rumah-rumah, dan hanya di toko-toko tertentu saja. Dengan kian maraknya perayaan ini 'dimanfaatkan' oleh para pebisnis Jepang, dan dengan jatuhnya Halloween kali ini pada hari Sabtu, hampir pasti perayaan Halloween tahun 2015 ini akan menjadi salah satu yang paling meriah sepanjang masa di Jepang!