Kota pelabuhan utara di Otaru, Jepang telah lama menarik para pengunjung karena banyak pemandangannya yang indah, bangunan bersejarah dan kanal batu yang menghadap ke perairan berwarna biru langit dari Ishikari Bay.

Tapi daerah sekitar Otaru Canal terlihat seperti dunia dongeng pada tanggal 29 Juni, karena sekitar 90 gadis dan wanita muda mengenakan pakaian berenda bergaya Lolita berpartisipasi dalam suatu sesi foto dan acara pesta teh. "Kostum kami berbaur dengan baik dengan tampilan visual dari pemandangan kota," kata Atsuko Kamada yang berumur 29 tahun, yang turut ambil bagian dalam acara tersebut dari desa Tomari. "Saya berharap lebih banyak orang akan datang untuk menghubungkan Otaru dengan Lolita (fashion)."

"Otaru Kawaii Tea Party" diselenggarakan oleh pemerintah kota tersebut dan berbagai organisasi lainnya. Ini adalah acara kedua, di mana para peserta yang difoto oleh para fotografer profesional dan menghadiri pesta teh bertema Lolita sesudahnya. Dengan niat menarik lebih banyak pengunjung ke Otaru, pemerintah kota tersebut bekerja sama dengan Kitaloli, sebuah perusahaan fashion berbasis Sapporo yang berfokus pada para penggemar gaya Lolita, untuk mengatur acara pesta teh perdana pada tahun 2013.

Mereka mengangap bahwa tampilan visual dari pemandangan kota kuno dengan berbagai bangunan gudang yang dibangun dari batu yang dilestarikan dan dibangun selama Era Meiji (1868-1912) ini akan menjadi pasangan yang sempurna untuk tampilan gaya Lolita yang retro. Sebuah subkultur fashion yang berasal dari Jepang, gaya Lolita didasarkan pada pakaian berenda dan feminin yang terinspirasi dari era Victoria dan kini mengalami perkembangan yang diikuti di luar Jepang. Pada tanggal 29 Juni para fashionista berenda terlihat berpose untuk foto-foto kuno di samping kanal dengan bangunan batu bersejarah sebagai latar belakangnya. Setelah itu, mereka berkumpul di sebuah restoran untuk bersosialisasi dan menghadiri pesta teh dan acara peragaan busana Lolita.