Berita Jepang | Japanesestation.com

Jepang berencana untuk meluncurkan panel berisikan ahli mengenai hubungan bilateral untuk membahas bagaimana untuk memperluas hubungan dengan dengan Korea Selatan, mengingat tahun ini menandai peringatan tahun ke-20 deklarasi untuk meningkatkan hubungan yang berorientasi masa depan, kata sumber-sumber pemerintah.

Berdasarkan masukan dari panel yang direncanakan ini, pemerintah Jepang kelihatannya berharap untuk meningkatkan diplomasi dan memperbaiki hubungan yang telah terbengkalai selama sejarah perang, terutama mengenai jugun ianfu yang dipaksa bekerja di rumah bordil militer Jepang.

Sekitar 10 orang yang menjadi anggota panel akan mencakup orang-orang dari kalangan akademis dan bisnis yang berpengalaman dalam hubungan Jepang-Korea Selatan, sumber mengatakan, ditambah bahwa nama-nama yang akan memasuki jajaran ini akan ditetapkan pada akhir bulan ini. Promosi pertukaran orang-ke-orang antara Jepang dan Korea Selatan di bidang-bidang seperti pariwisata, olahraga dan seni, dan terlihat dalam agenda.

Para anggota diharapkan untuk menganalisis keberhasilan masa lalu hiburan asal Korea Selatan di Jepang dan mulai terbukanya Korea terhadap budaya Jepang, setelah deklarasi yang dilakukan pada  1998 oleh Perdana Menteri Keizo Obuchi dan Presiden Korea Selatan Kim Dae Jung.

Deklarasi pada bulan Oktober tahun itu sendiri juga akan menjadi agenda panel ioni, menurut sumber.

Dokumen tersebut mencatat Jepang menyebabkan kerusakan dan penderitaan luar biasa bagi rakyat Korea Selatan selama pemerintahan kolonialnya, dan Obuchi menyatakan, “penyesalan mendalam dan permintaan maaf tulus” untuk fakta sejarah tersebut.

Hal-hal mengenai jugun ianfu terus menjadi sumber gesekan diplomatik pada tahun-tahun berikutnya, tetapi pemerintah Jepang telah berusaha meningkatkan hubungan bilateral pada saat kerjasama bilateral sangat penting untuk mewujudkan denuklirisasi Korea Utara.

Pada tahun 2015, Tokyo dan Seoul setuju untuk menyelesaikan masalah ini "dengan penyelesaian yang bersifat final dan tidak dapat diubah lagi".

Ketika Menteri Luar Negeri Korea Selatan, Kang Kyung Wha mengunjungi Tokyo pada awal bulan ini, Perdana Menteri Shinzo Abe menyatakan kesediaannya untuk mengembangkan hubungan dengan cara “berorientasi masa depan” pada kesempatan ulang tahun ke 20 deklarasi bersama kedua negara tersebut.

(Featured image : Nikkei Asian Review)