Berita Jepang | Japanesestation.com

1

Anda, para pria yang merasa bertubuh pendek, jangan berkecil hati!. Sebuah penelitian mengungkapkan pria yang tubuhnya pendek, kurang dari 157 cm disebutkan bakal hidup lebih lama ketimbang yang posturnya lebih tinggi dari 162 cm. Demikian hasil penelitian yang baru diterbitkan dalam Jurnal PLoS One. Peneliti menganalisa data dan mengaitkan antara tubuh pendek dan panjangnya umur pada pria Jepang. Peneliti meyakini bahwa panjangnya usia tergantung pada gen umur panjang. "Kita membagi ke dalam dua kelompok. Mereka adalah yang tingginya 152 cm dan lebih pendek, dan 162 cm dan lebih tinggi," kata Dr Bradley Willcox, salah satu peneliti dan profesor di John A. Burns School of Medicine's Department of Geriatric Medicine, University of Hawaii, seperti dilansir Medicaldaily, Senin (12/5/2014). Peneliti menemukan, pelindung gen FOXO3 menghambat pertumbuhan di awal sehingga ukuran tubuh lebih kecil. Gen umur panjang diberikan sehingga umur lebih panjang. Dan mereka yang lebih pendek cenderung kurang memiliki tingkat insulin darah yang tinggi atau mengembangkan kanker. Gen FOXO3 ditemukan pada tahun 2010 oleh peneliti Jerman, Christian Albrechts University, yang ditemukan pada orang yang memiliki gen yang hidupnya lebih dari 100 tahun. Setiap orang memiliki gen, tapi varian gen menjadi penting ketika bicara tentang usia. Para peneliti menyimpulkan gen memainkan peran penting dalam pemeliharaan sel induk atau sistem kekebalan tubuh. "Orang-orang yang (152cm) dan lebih pendek usianya terpanjang. Rentang ini terlihat pada yang tingginya 162 cm. Semakin tinggi Anda, semakin pendek usia Anda," kata Dr. Willcox. Menurut Dr Willcox, penelitian ini yang pertama kalinya menunjukkan ukuran tubuh berhubungan dengan gen. Peneliti mengamati 8.006 orang Amerika keturunan Jepang yang lahir antara tahun 1900 dan 1919. Para pria itu diikuti selama 50 tahun. Sekitar 1.200 usianya 90-an dan 100 tahun dan hampir 250 masih hidup saat ini. Dr Willcox mencatat dalam studi bahwa tubuh tinggi tidak selalu menjamin umurnya lebih pendek dan sebagian besar bergantung pada kesehatan individu dan gaya hidup.