Bagi kalian yang suka kebudayaan Jepang, mungkin pergi ke Jepang (entah itu dalam rangka liburan, sekolah, ataupun bekerja) adalah satu impian besar. Nah, di saat pertama kali ke Jepang mungkin kalian akan dibuat bingung karena ada banyak hal yang berbeda dengan di Indonesia. Berikut adalah hal-hal yang berbeda dengan dugaan, harapan, dan ekspektasi, yang dialami oleh beberapa orang yang pertama kali menginjakkan kakinya di Negeri Bunga Sakura ini.
DIKECEWAKAN TEH KEMASAN
Jepang terkenal akan kegemaran mereka terhadap minum teh, dan seringnya mereka berjualan barang menggunakan vending machine, sehingga banyak vending machine yang menjual teh kemasan di sana. Nah, mungkin banyak di antara kalian yang sudah tahu bahwa orang Jepang meminum teh tanpa gula, termasuk teh kemasannya. Namun, saat kalian pertama kali ke Jepang dan memutuskan untuk mencoba teh kemasan Jepang, meskipun kalian tahu bahwa teh itu tidak akan manis, maka kalian akan tetap merasakan kekecewaan di saat pertama kali meneguk teh kemasan itu. Ya, kecewa seperti saat mengetahui bahwa si gebetan ternyata sudah punya pacar.
BERHENTI SEBELUM MENYEBERANG
Kalian akan banyak menggunakan kaki sendiri dan kereta untuk berjalan-jalan di Jepang, karena di Jepang tidak ada angkot maupun ojek (omong-omong orang Jepang kenalan penulis pernah marah-marah karena di Jepang tidak ada angkot, saat terpaksa berjalan kaki ke Osaka Castle). Nah, pada saat menyeberang jalan di perempatan, seringkali ada mobil yang akan berbelok ke arah kita, dan sebagai orang Indonesia sejati yang selalu mendahulukan mobil, kalian kemungkinan besar akan diam menunggu mobil itu lewat… Sedangkan si supir mobil menunggu kalian menyeberang. Hasilnya? 10 detik awkward moment di mana kalian saling bertatapan dengan supir mobil tersebut, saling menanti pergerakan yang lainnya sampai kalian akhirnya tersadar bahwa di Jepang, pejalan kaki lebih diutamakan dan kalian harus menyeberang lebih dahulu. Kalian pun lalu menyeberang jalan sambil menahan malu. Harap diingat bahwa menyeberang sebelum mobil berjalan ini hanya berlaku di Jepang dan jangan dibiasakan untuk dilakukan di Indonesia ya... Nyawa taruhannya!
KATANYA SIH, PEDAS
Orang Indonesia suka makanan pedas. Ini adalah fakta yang sulit dibantah mengingat betapa banyak orang Indonesia yang sulit hidup tanpa sambal. Nah, beberapa orang Jepang yang mengetahui hal tersebut, suka memberi orang Indonesia makanan atau snack pedas yang ada di Jepang. Hal ini pernah penulis alami sendiri, seorang warga Jepang kenalan penulis memberi snack yang katanya pedas ―dia sendiri mencobanya dan nampak sangat kepedasan― namun pada saat dicoba, sekali lagi, seperti halnya pada kasus teh kemasan, muncullah kembali rasa sakit hati dan dikhianati, karena snack itu tidak pedas sama sekali! Kalau kalian mengalami hal ini dan ingin balas dendam, berilah mereka saus sambal ekstra pedas, dan bilang bahwa pedasnya hanya sedikit saja.
MESKIPUN KALIAN LANCAR BERBAHASA JEPANG...
Banyak orang Jepang yang tidak bisa berbahasa Inggris, namun mereka yang bisa, sangat senang mempraktekkannya jika ada kesempatan. Tidak jarang terjadi seorang Jepang yang berbicara dengan kalian menggunakan bahasa Inggris, walaupun tingkatan bahasa Jepang kalian sudah sefasih orang Jepang! Ya, ada kalanya orang Jepang yang kalian ajak mengobrol akan menjawab perkataan bahasa Jepang kalian dengan bahasa Inggris. Lalu meskipun kalian berbicara bahasa Jepang lagi untuk meyakinkan lawan bicara kalian itu bahwa kalian mengerti bahasa Jepang, namun ia kembali membalas dengan bahasa Inggris dan akhirnya, kalian akan menyerah, dan menggunakan bahasa Inggris untuk mengobrol. Setelahnya, kalian mungkin akan merasa menyesal sudah belajar bahasa Jepang selama 11 tahun dan merasa ingin merobek-robek sertifikat Noryoku Shiken N1 yang kalian dapat dengan susah payah itu.
(NOT) AS SEEN ON TV
Konon, salah satu hal yang menjadi daya tarik Jepang adalah cewek SMA di sana yang kawaii (bagi cowok) dan cowok-cowok SMA dan mahasiswa Jepang yang ikemen (bagi cewek). Pada saat kalian pertama kali ke Jepang, kalian mungkin akan merasa tertipu, karena tidak seperti bayangan kalian, (dan tidak seperti di drama), tidak semua cewek Jepang kawaii, dan tidak semua cowok Jepang ikemen! Tidak, itu adalah tipu-tipu drama, karena pada kenyataannya, tergantung di bagian mana Jepang kalian berada, mencari cewek kawaii dan cowok ikemen bisa jadi lebih sulit dari mendapatkan hadiah mainan dari crane game di arcade (atau ding-dong, bagi kalian yang kelahiran tahun 1980-an). Nah, jika kalian mengalami hal ini, jagalah diri kalian dari serangan ke-kawaii-an karakter anime atau kekerenan karakter cowok di dalam game love simulation (misalnya 707), karena sekali kalian jatuh ke jurang itu (baca: terlanjur mencintai seseorang yang berbeda dimensi), kalian akan sulit bisa keluar lagi.
Demikian adalah beberapa hal yang tidak sesuai dengan harapan yang bisa jadi kalian alami saat pertama kali ke Jepang. Hal-hal di atas berdasarkan pengalaman nyata beberapa orang saat pertama kali menginjakkan kaki ke Jepang (ada juga yang sudah beberapa kali ke Jepang, tapi masih mengalami hal tersebut). Namun demikian, bukan berarti kalian pasti akan mengalami hal yang sama. Bisa jadi pengalaman kalian akan sama sekali berbeda. Adakah di antara kalian yang pernah mengalami hal yang sama? Atau pengalaman yang sejenis?
(Featured image: cjplife.com)