Berita Jepang | Japanesestation.com

Para seniman asal Jepang selalu punya cara tersendiri untuk menunjukkan kebolehannya. Salah satunya bernama Manabu Ikeda yang lahir pada tahun 1973 di kota Taku, prefektur Saga. Pria ini adalah seorang pelukis yang menggunakan media pen & ink pada karya-karyanya.

habiskan-waktu-3-tahun-seniman-ini-pamerkan-lukisan-raksasa4

Setelah gempa hebat yang disusul tsunami pada tahun 2011 di Tohoku, Jepang tidak mau larut terlalu lama dalam kesedihan. Buktinya, lima tahun pasca kejadian tersebut negara matahari terbit ini sudah pulih kembali. Berkaca dari peristiwa tersebut, Manabu terinspirasi untuk menciptakan sebuah lukisan raksasa.

habiskan-waktu-3-tahun-seniman-ini-pamerkan-lukisan-raksasa1

Manabu Ikeda mulai mengerjakan lukisan yang diberi nama "Rebirth" itu pada bulan Juli 2013. Ia menghabiskan 10 jam dalam satu hari untuk menyelesaikan karyanya yang berukuran 13 x 10 kaki. Manabu mengatakan bahwa dalam karyanya ia berusaha untuk meniru kekacauan yang indah dalam kehidupan dengan narasi linear sederhana.

habiskan-waktu-3-tahun-seniman-ini-pamerkan-lukisan-raksasa2

Pada intinya, Rebirth menggambarkan sebuah pohon yang tumbuh di tengah keabstrakan duniawi akibat bencana alam. Pohon tersebut dikelilingi oleh gelombang tsunami yang menggulung ke arahnya. Tidak hanya itu saja, pada karya Manabu dapat terlihat detail yang mengesankan. Setiap titik-titik yang dibubuhkan di kanvas itu membuat karyanya seolah lebih hidup.

habiskan-waktu-3-tahun-seniman-ini-pamerkan-lukisan-raksasa5

Dikutip dari laman thisiscolossal.com, "Aku lebih memperhatikan detail daripada wujud utuh setiap kali aku mengamati sesuatu. Aku rasa pena dan tinta adalah alat terbaik untuk mengekpresikan cara pandangku," kata Manabu kepada Chazen Museum of Art.

(all images: thisiscolossal.com)