Berita Jepang | Japanesestation.com
Saat mengunjungi kota Okinawa di Jepang, jangan berharap menemukan sushi atau yakitori. Kota di selatan Jepang ini memiliki budaya makan unik, berbeda dari daerah lain di Jepang. Salah satu makanan khas Okinawa adalah goya champuru. goya-champuru Ternyata kata champuru terinspirasi dari kata 'campur' dalam bahasa Indonesia. Champuru yang berarti 'sesuatu yang dicampur' atau makanan dari berbagai bahan yang dicampur. Hidangan ini dapat menggabungkan berbagai bahan makanan. Tapi versi paling populernya adalah goya champuru. Goya champuru adalah makanan paling terkenal di Okinawa. Hidangan ini merupakan tumisan dari tahu, telur, daging babi, atau dan pare. Cara membuat goya champuru tidaklah sulit. Pertama, pare direbus bersama garam untuk mengurangi rasa pahitnya. Kemudian panaskan wajan dengan minyak wijen. Setelah itu masukkan daging babi atau ayam yang sudah dibumbui, tambah dengan pare dan tofu. Setelah air keluar dari tofu dan pare, besarkan api agar air menguap. Jika air sudah kering dan bahan-bahan matang, tambahkan kecap, telur orak arik dan bumbu lainnya. Goya champuru pun siap disantap! Goya dalam bahasa Jepang berarti pare, yang pertama masuk ke Okinawa dari Asia Tenggara dan kemudian langsung menjadi sayuran favorit. Pare bisa begitu populer karena khasiatnya memberi kontribusi besar pada umur panjang orang Okinawa. Mereka makan banyak pare dan terhindar dari penyakit dan kegemukan. Bila sudah terbiasa, rasa pahit pare pun bisa membuat ketagihan. Bahkan orang Okinawa tidak hanya menjadikan pare sebagai goya champuru. Berbagai penganan mereka olah dari pare, mulai dari tempura, kari, campuran salad, sampai dijadikan asinan pare. Bentuk pare mungkin tak menarik. Rasanya juga sangat pahit, sama sekali tidak enak bagi yang belum terbiasa. Namun ternyata manfaatnya bagi kesehatan sangatlah banyak. Sampai orang Okinawa tak segan mengonsumsinya sejak kecil. Berdasarkan penelitian medis, pare dapat menurunkan gula darah, memperlambat penyerapan karbohidrat, mencegah sakit liver, kolesterol, virus, malaria, hingga kanker. Untuk ibu menyusui, pare dipercaya dapat memperlancar produksi air susu. Dalam 100 g pare terdapat energi 34 kkal, protein 1.1 g, lemak 0.3 g, karbohidrat 6.8 g, kalsium 45 mg, fosfor 64 mg, zat besi 1.4 g, retinol 54 mcg, thiamine 0.08 mg dan asam askorbat 52 mg. Pare juga kaya serat yang dapat menjaga kesehatan saluran pencernaan. Sayuran ini juga merupakan sumber vitamin C sehingga secara ajaib pare memberikan kesegaran di cuaca panas. Orang Okinawa memang terkenal hidup lebih lama dan sehat dibanding populasi lain di dunia. Usia mereka lebih dari usia 100 tahun. Bila sudah tua pun banyak dari mereka tidak terkena penyakit. Jika berkunjung ke Okinawa, jangan kaget melihat orang berusia 90 tahun sedang mengayuh sepeda, menari, bahkan menyapu jalanan. Hal ini terjadi karena kebanyakan mereka melakukan diet dengan hanya mengonsumsi bahan lokal yang segar, hidangan rendah kalori dan banyak memakan buah dan sayur. Tertarik mengikuti gaya hidup mereka?