Berita Jepang | Japanesestation.com

jepang_final-home-survival-fashion-1

Setelah bencana Tohoku pada bulan Maret 2011 silam, kita semua mulai berpikir akan hal-hal apa yang sebaiknya kita bawa seandainya lingkungan yang kita kenal tiba-tiba runtuh. Mulai dari senter hingga suplai darurat, air, geiger counter, dan pakaian hangat, anda akan membutuhkan sangat banyak bahan "dasar" untuk bisa bertahan hidup setelah bencana besar.

Untungnya, anda tidak sendiri. Para fashion-designer Jepang sudah berpikir akan kebutuhan anda. Final Home adalah sebuah merek fashion yang dimiliki oleh Kosuke Tsumura, sebuah pakaian survival dengan beberapa perbedaan dari pakaian survival pada umumnya.

 

jepang_final-home-survival-fashion-3

Produk ini mengklaim dapat menyediakan pakaian yang sangat praktis (dan tentu saja, trendi) - yaitu jaket yang dapat menjadi tempat perlindungan anda setelah rumah anda telah hancur akibat bencana (banjir, badai, gempa, bencana nuklir, dll).

Produk andalan mereka ini adalah jaket yang terbuat dari bahan dasar nylon dengan kantong yang sangat banyak. Kantong ini dapat diisi dengan barang - barang, sesuai dengan apa yang terjadi saat itu. Contohnya, anda sedang menonton pertandingan olahraga, anda bisa memasukkan bantal untuk membuat anda menjadi lebih nyaman. Atau jika anda sedang berada di alam liar, anda bisa mengisinya dengan koran bekas sebagai tambahan penghangat (dan bahan pembuat api).

Tsumura juga telah membuat pakaian dari kantung udara, dengan hasil yang cukup luar biasa.

Final Home sebenarnya sudah dirancang sejak 1994 tapi mulai mendapat perhatian baru - baru ini, mungkin setelah kejadian Tohoku. Merek dagang Tsumura telah diminta untuk berkontribusi dalam pameran "All You Need is Love" yang sementara berlangsung di Mori Art Museum, dan juga ikut dalam pameran di 21st Century Museum of Contemporary Art, Kanazawa hingga akhir Juni mendatang.

jepang_final-home-survival-fashion-2

Desain karya Tsumura juga terlihat dalam acara Roppongi Art Night 2013 dan ia juga sudah menampilkan karyanya dalam acara Nico Nico Gakkai Beta Symposium.