Berita Jepang | Japanesestation.com

Di Jepang, ada upacara khusus untuk menyajikan matcha (teh hijau bubuk) yang disebut chanoyu atau sado. Secara harfiah, chanoyu sebenarnya berarti 'air panas untuk teh'. Namun, praktiknya tak sesimpel artinya.

Chanoyu memiliki empat prinsip, yakni wa (harmoni), kei (rasa hormat), sei (kemurnian), dan jaku (ketentraman). Tak sekadar diseduh, setiap detil penyajian teh memiliki tata cara yang disebut temae. Inilah garis besar pelaksanaan chanoyu: 1. Ruangan dan pelengkap penting
Chanoyu, Upacara Menyeduh Matcha yang Penuh Makna
Foto: Wikipedia

Chanoyu idealnya digelar di ruangan khusus yang disebut chashitsu. Lantainya dilapisi sekitar 4,5 tatami, memiliki langit-langit rendah, dan mempunyai tempat masuk yang berbeda untuk tuan rumah dan tamu.

Selain alat untuk menyajikan dan meminum teh, dekorasi ruangan juga dianggap penting. Kakemono (kaligrafi gantung) dan rangkaian bunga (chabana) adalah sebagian elemen yang harus ada saat chanoyu. 2. Alat
Chanoyu, Upacara Menyeduh Matcha yang Penuh Makna
Foto: Wikipedia

Untuk upacara teh, tuan rumah perlu mempersiapkan beberapa alat khusus. Mangkuk teh (chawan) yang digunakan biasanya bernilai tinggi, sehingga harus diperlakukan dengan sangat hati-hati.

Matcha-nya sendiri disimpan dalam wadah yang disebut natsume dan diambil dengan sendok bambu yang disebut chashaku. Setelah diseduh, teh diaduk dengan chasen (kocokan). Sebelum dan setelah penggunaan, alat-alat dilap dengan kain chakin. 3. Jenis upacara
Chanoyu, Upacara Menyeduh Matcha yang Penuh Makna
Foto: Wikipedia

Upacara minum teh a la Jepang bisa dilakukan secara informal (chakai) atau formal (chaji). Chakai relatif simpel dan melibatkan makanan manis (wagashi), teh encer, serta makanan ringan.

Sebaliknya, chaji melibatkan kaiseki atau beberapa course hidangan yang disusul wagashi, teh kental, serta teh encer. Upacara formal inilah yang bisa menghabiskan waktu sampai empat jam. 4. Cara
Chanoyu, Upacara Menyeduh Matcha yang Penuh Makna
Foto: Wikipedia

Upacara dimulai dengan tuan rumah membersihkan mangkuk, sendok, dan kocokan teh dengan gerakan anggun. Selanjutnya tuan rumah meracik teh menggunakan tiga sendok matcha per tamu. Mangkuk teh lalu diberikan kepada tamu. Tuang rumah dan tamu kemudian saling membungkukkan badan.

Setelah mengagumi mangkuk tersebut, sang tamu memutarnya dan meminumnya. Kemudian, ia mengelap bibir mangkuk dan memberikannya kepada tamu berikutnya. Tahapan tersebutpun diulang. Setelah semua tamu meminum teh, mangkuk, sendok, dan kocokan teh dibilas bersih oleh si tuan rumah. Para tamu kini berkesempatan mengagumi alat-alat yang digunakan selama upacara. Jika sudah selesai, tuan rumah mengumpulkan alat-alat tersebut. Setelah tuan rumah dan tamu saling membungkukkan badan dan tamu keluar, upacara berakhir.