Haruskah kita terkejut? Rupanya, setelan body suit (pakaian dengan atasan dan bawahan yang saling menyambung) spandex kini menjadi "sesuatu" yang aneh di antara para pemburu tren di Jepang, membangun komunitas di sekitarnya dan menyebutnya zentai, singkatan dari kata-kata Jepang zenshin taitsu, yang secara harfiah berarti "pakaian ketat di seluruh tubuh."

Bagi sebagian dari orang-orang yang menjadi fenomena spandex secara keseluruhan, ini lebih dari sekedar tentang meremas diri ke dalam body suit ketat dan ditatap oleh orang-orang. Bagi beberapa orang, seperti Hokkyoku Nigo yang berumur 20 tahun, ini berarti menjadi "terbebaskan" oleh apa yang orang lain pikirkan mengenai mereka, karena, Anda tidak bisa benar-benar melihat reaksi orang lain secara jelas yang melihat Anda berjalan menyusuri jalan-jalan dalam spandex pilihan Anda yang kadang-kadang berwarna-warni. "Saya telah menjalani hidup saya selalu khawatir tentang apa yang orang lain pikirkan tentang saya. Mereka mengatakan saya terlihat manis, lembut, kekanak-kanakan atau naif. Saya selalu merasa tercekik oleh itu. Tapi dengan memakai ini, saya hanya seorang manusia di dalam body suit yang tertutup," katanya. Anda dapat menemukan segala jenis kelompok zentai di Facebook saat ini, dari pecandu berbagai fetish, dan ya, bahkan ada zentai kostum Pokemon juga, itu jika Anda tertarik pada hal semacam itu.

Sebuah kelompok yang berbasis di Inggris yang disebut The Zentai Project mengatakan bahwa ada sukacita tertentu dalam mengenakan pakaian ini dan berubah menjadi seseorang yang memunculkan hiburan dan rasa ingin tahu dari orang-orang yang melihatnya. Seorang profesor dari Tokyo Mirai University, Ikuo Daibo, mengatakan fenomena ini menarik sebagai studi mengenai sifat manusia, saat orang-orang yang memakai pakaian ini menunjukkan "diri mereka yang lebih dalam" dengan secara anonim mengekspresikan diri melalui semua zentai berwarna-warni dan aneh ini. Ia juga berpikir itu adalah refleksi bahwa masyarakat Jepang memiliki semacam perasaan "ditinggalkan oleh masyarakat" yang membuat orang-orang merasa kehilangan dan "tidak dapat menemukan peran mereka dalam masyarakat." Dan beberapa dari mereka telah menemukan rasa memiliki dan individualitas itu melalui komunitas zentai. Daibo mengatakan ini adalah "cara berkomunikasi yang sangat menarik."