Berita Jepang | Japanesestation.com

Pada hari ini, Kamis (01/03) Polisi Jepang telah mengkonfirmasi bahwa kepolisian akan menghukum turis Amerika yang telah menyekap seorang wanita Jepang dengan hukuman tambahan mengenai mutilasi dan pembuangan mayat.  Polisi prefektur Hyogo mengatakan Yevgeniy Vasilievich Bayraktar ditangkap pada tanggal 22 Februari karena dicurigai mengurung wanita tersebut, yang telah hilang selama enam hari.

Polisi mengatakan mereka menambahkan hukuman untuk kasus mutilasi dan pembuangan mayat tersebut. Mereka juga menyelidiki apakah tersangka membunuh wanita tersebut, dan namun tersangka memilih untuk diam. Polisi tidak akan membebaskannya dan mengembalikan tersangka ke kampung halamannya dengan mengatakan bahwa mereka masih melakukan verifikasi. Laporan media Jepang mengatakan pria tersebut berasal dari Long Island, NY.

Polisi mengatakan bahwa mereka menemukan kepala wanita yang terpenggal itu dengan identitasnya yang merupakan seorang pekerja kantoran berusia 27 tahun dari Sanda City, di sebuah apartemen sewaan tersangka di Osaka pekan lalu. Mereka menemukan bagian tubuh lainnya pada hari Minggu di pegunungan Osaka dan Kyoto setelah tersangka mengidentifikasi di mana dia meninggalkan mereka. Pemeriksaan terhadap bagian-bagian tubuhnya masih berlangsung hibgga saat ini.

Laporan media Jepang mengatakan tersangka bertemu wanita tersebut di situs kencan internet dan bertukar pesan menggunakan Instagram. Wanita itu hilang pada 16 Februari setelah mengirim pesan kepada temannya bahwa dia akan bertemu seseorang bernama "Jay."

Penyelidik percaya bahwa Bayraktar menyekap wanita tersebut di apartemen sewaannya di distrik Higashinari di Osaka antara 16 Februari dan 18 Februari, di mana dia memotong-motong korban dan membawa kepala ke apartemen lain yang dia sewa di dekat Nishinari dan bagian-bagian tubuh lainnya yang dibuang di pegunungan.

Video kamera keamanan dari gedung pertama menunjukkan dia masuk dengan seorang wanita, namun tidak menunjukkan wanita tersebut pergi. Ini menunjukkan tersangka keluar masuk hanya membawa tas. Laporan media mengatakan Bayraktar memasuki Jepang pada Januari dengan visa turis dan menurut ibunya dia memiliki mimpi untuk menikah dengan wanita Jepang.

(featured image : News On Japan)