Tujuh dekade berlalu sudah sejak pengeboman Hiroshima dan Nagasaki 3 hari kemudian oleh pesawat Amerika yang menelan setidaknya 140.000 korban jiwa. Tragedi yang menandakan berakhirnya Perang Dunia II tersebut tak akan bisa terhapuskan dari sisi kelam sejarah negari sakura, dan karenanya, Perdana Mentri Jepang, Shinzou Abe menekankan pentingnya mengakhiri penggunaan senjata nuklir yang dipandangnya sebagai sebuah 'kejahatan absolut'.
PM Abe, ditemani oleh Duta Besar Amerika untuk Jepang, Caroline Kennedy, berpidato dan turut mengikuti kelangsungan upacara peringatan 70 tahun Hiroshima yang digelar Kamis lalu di Hiroshima Memorial Park. Sedikitnya 40.000 orang memanjatkan doa dan membakar dupa bagi para korban Hiroshima, dan orang-orang di seantero Jepang turut meluangkan satu menit waktu mereka untuk mengheningkan cipta.
Tepat pada pukul 08:15, terdengar dentang bel di Hiroshima yang menandakan waktu saat pesawat AS menjatuhkan bom atom yang meratakan kota tersebut 7 dekade lalu. Karenanya, dalam peringatan inipun, PM Abe tak lupa mengingatkan akan pentingnya perdamaian dunia yang disimbolkan oleh pelepasan burung-burung merpati, sebelum diikuti oleh pelepasan ribuan lentera ke sungai Motoyasu.
"Sekarang, Hiroshima telah bangkit kembali sebagai kota berbudaya yang makmur. Tetapi selama 70 tahun ini, saya ingin menekankan kembali akan pentingnya perdamaian dunia," ucapnya.