Berita Jepang | Japanesestation.com

Ada banyak tempat terpencil di pedesaan Jepang yang masih mempertahankan tradisi, budaya dan kerajinan tangan tradisionalnya.  Hal ini biasanya telah hilang di kota-kota besar, namun masih sangat hidup di lingkungan yang sepi dan budaya tradisional yang terawat dengan baik. Salah satu contoh kesederhanaan pedesaan di Jepang ada di Aizu, wilayah paling barat prefektur Fukushima.

Aizu memiliki luas wilayah 5420 km2, yang sebagian wilayahnya didominasi oleh pegunungan, sungai, danau, hingga taman nasional. Daerah Aizu juga masih melestarikan kerajinan tradisionalnya hingga saat ini. Berikut adalah beberapa kerajinan tradisional dari Aizu.

1. Aizu Lacquerware

Sampai saat ini, masih ada peralatan altar Buddha yang dipernis sejak periode Heian di Aizu, ini memberi tahu kita bahwa seni pernis di wilayah tersebut sudah pada zaman itu dan masih tetap bertahan hingga saat ini.

Produksi pernis secara masal dimulai setelah Ujisato Gamou menjadi penguasa Aizu pada tahun 1590. Ujisato mengambil beberapa pengrajin terbaik dari prefektur Shiga, dan mulai membuat produksi pernis di Aizu. Selama periode Edo, industri pernis di Aizu pun terus tumbuh hingga sekarang.

Video di atas bercerita banyak tentang pernis Aizu.

2. Tekstil Karamushi

Kerajinan tradisional karamushi atau serat rami  yang ada di Aizu dikatakan telah dimulai sejak zaman Jomon (sekitar 14.000 SM hingga 300 SM), dan konon merupakan tenun tekstil tertua di Jepang. Sulitnya memanen tanaman rami dan mengekstrak serat alami dari kulit batang bagian dalam melalui proses penggosokan, pencucian, pengeringan, dan pemintalan yang rumit selama satu tahun, dan menenun kain pada alat tenun yang cukup lama membuat harga kerajinan tradisional dari Aizu ini cukup mahal.

Ada sebuah desa di Aizu bernama Showa-mura, yang telah menghasilkan karamushi untuk waktu yang lama. Tapi tekstil karamushi menurun akhir-akhir ini karena semakin banyak orang yang lebih suka membeli produk murah. Selain itu, sebagian besar pengrajin telah pensiun dan generasi mudanya tidak tertarik untuk membuatnya.

3. Katun Dari Aizu

Katun Aizu berasal dari abad ke-17 dengan karakteristik pola garisnya yang khas, serta memiliki tekstur tebal, nyaman, dan memiliki daya serap keringat yang baik, sehingga sangat diperlukan bagi kehidupan orang-orang di Aizu.

Katun Aizu bisa bertahan lebih lama dibandingkan dengan kain katun biasa. Desain katun Aizu juga telah dibuat menjadi modern dan beragam. Meski dulu sangat populer, namun di tahun 2000-an ini hanya ada dua perusahaan yang memproduksi katun di Aizu.