Berita Jepang | Japanesestation.com

Senin (1/9/2014) sejak pukul 07.10 pagi latihan menghadapi gempa bumi besar berkekuatan 7,3 skala Richter dilakukan di 23 wilayah di Tokyo. Sekitar 2,5 juta rakyat Tokyo ikut latihan terutama para pelajar sekolah dasar. Dimulai dengan pengumuman adanya gempa bumi dan latihan dipimpin langsung komando utama oleh Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe.

2,5 Juta Rakyat Tokyo Latihan Hadapi Gempa Bumi
Seorang anak sekolah dasar berlindung di bawah meja belajarnya saat latihan menghadapi gempa bumi besar di Tokyo, Jepang.

Latihan dilakukan sampai siang hari di tengah hujan rintik-rintik di Tokyo. Bahkan helikopter pun dikerahkan untuk membantu kegiatan pengungsian dan monitoring tempat bencana. Gempa bumi di daerah Tokyo diperkirakan akan berlangsung dalam waktu dekat dengan skala sangat besar. Pengulangan gempa bumi besar tahun 1923 yang memakan korban 140.000 orang meninggal saat itu. Di pinggiran Kota Tokyo khususnya di Sagamihara pasukan bela diri Jepang tampak sibuk membantu para korban, mengangkat dengan tandu beramai-ramai lalu memasukkan ke helikopter agar cepat sampai ke rumah sakit. Apabila terjadi gempa dengan kekuatan raksasa skala 9 Richter menghantam Tokyo dan sekitarnya, dengan skala 7,3 maka diperkirakan 230.000 jiwa akan melayang. Kerugian Jepang mencapai sedikitnya 95 triliun yen atau 5 sampai 6 kali lebih besar daripada kerugian bencana alam di Fukushima 11 Maret 2011 lalu. Selain itu sebanyak 175.000 gedung bertingkat akan roboh dan saluran air maupun saluran gas akan bocor. Bercampur dengan percikan api dari hubungan pendek (korsleting) listrik berbagai kabel listrik, menimbulkan kebakaran besar. Sebanyak 412.000 rumah akan terbakar di Tokyo dan yang paling parah kebakaran akan dihadapi daerah Sumidagawa-ku, Arakawa-ku dan Adachi-ku. Kereta api berhenti, transportasi macet total, orang pun tak bisa ke luar Tokyo dengan kendaraan apa pun. Semua lumpuh total bahkan pemerintahan dan perekonomian juga mati dalam sekejap, tak ada kegiatan apa pun.