Berita Jepang | Japanesestation.com

Pada hari Selasa 14 November lalu, empat mantan anggota idol group Nijiiro Fanfare yang rata - rata masih berusia 20-an mengklaim bahwa agensi-nya, D-topia memaksa mereka untuk bekerja secara cuma-cuma selama dua tahun dan mengancam mereka untuk tidak mencari pekerjaan di tempat lain. Menurut laporan TBS News yang dilansir oleh Tokyo Reporter, keempat gadis tersebut telah mengajukan tuntutan kepada D-topia dengan meminta kompensasi senilai 4 juta yen atas upah yang tidak dibayarkan.

Di Pengadilan Distrik Tokyo, penggugat mengatakan D-topia memaksa mereka untuk menandatangani kontraknya. Dalam kontrak tersebut menunjukkan bahwa gaji bulanan mereka yang sebesar 38.000 yen (sekitar 4.5 juta rupiah) tidak akan dibayarkan karena dianggap sebagai biaya pelatihan dan berbagai biaya lainnya. Kontrak, yang berlaku selama lima tahun itu juga mencakup klausul yang melarang para idol-nya untuk bekerja di industri hiburan selama periode dua tahun setelah meninggalkan Nijiiro Fanfare.

2 Tahun Tak Diberi Gaji, Mantan Member Idol Group Tuntut Pihak Agensi
Nijiiro Fanfare (Image: idol-planet.com)
 

Salah seorang mantan anggota mengatakan, "Meskipun gaji saya di awal hampir nol, saya pikir akan dibayar jika kita menjadi ido group." "Ketika saya mengingat kembali, saya hanya bekerja tanpa hasil. Saya ingin terus bekerja di bisnis hiburan," lanjut dara cantik yang saat ini masih duduk di sekolah menengah di Jepang.

Nijiiro Fanfare memulai debutnya pada bulan Oktober 2015 dengan tujuh orang anggota, dan mereka telah merilis satu album dan tampil live sekittar delapan kali di setiap bulannya. Pada bulan Mei hingga Agustus tahun ini, empat anggota grup memberitahu kepada agensi bahwa mereka akan meninggalkan kelompok tersebut, dan konser kelulusan pun diadakan pada bulan September. Namun sampai saat ini mereka belum bekerja kembali di industri hiburan karena adanya klausa yang melarang tindakan tersebut.

(Featured Image : tokyoreporter.com)