Berita Jepang | Japanesestation.com

Arsitek pemenang Pritzker Prize asal Jepang, Shigeru Ban, membuat konstruksi permanen pertamanya di Eropa dengan menggunakan material unik. Konstruksi permanen ini  dibuat dengan menggunakan kertas.

Wow! arsitek Jepang membuat kertas daur ulang menjadi pembentuk bangunan permanen!
Bangunan permanen pertama Shigeru Ban dibuat dari kertas. Setelahnya, struktur dilapisi kembali dengan menggunakan aluminium dan kaca. 

Tentu, kertas hanya salah satu material. Ban juga menggunakan material lain, seperti aluminium dan kaca. Ban bersama 24 mahasiswa internasional membangun konstruksi tersebut di pusat taman buah Domaine de Boisbuchet, Perancis. Dengan tangan, para mahasiswa ini menyatukan tabung-tabung dari kertas daur ulang hingga membentuk konstruksi yang memiliki bentuk mirip tenda raksasa.

Wow! arsitek Jepang membuat kertas daur ulang menjadi pembentuk bangunan permanen!
Pemandangan dari dalam Paper Pavilion karya Shigeru Ban. Paviliun permanan karya Ban ini dibuat dengan memanfaatkan tabung hasil daur ulang kertas.

Rangka dari tabung-tabung kertas dilapisi kembali dengan menggunakan aluminium dan kaca. Tujuannya sederhana, agar konstruksi ini bisa digunakan sepanjang tahun. Struktur ini pun menggunakan terpal tembus pandang. Ban pernah menggunakan material serupa untuk kantor sementaranya di bagian atap Centre du Pompidou, Perancis.

Wow! arsitek Jepang membuat kertas daur ulang menjadi pembentuk bangunan permanen!
Detil tabung-tabung kertas yang ada di dalam paviliun hasil desain Shigeru Ban. Sebanyak 24 mahasiswa membantu Ban membangun paviliun tersebut.

Penggunaan kertas sebagai material bangunan bukan hal baru bagi Ban. Menurut Ban, penggunaan tabung-tabung hasil daur ulang kertas bisa sekuat beton, selama digunakan oleh orang yang tepat. Dia pun sudah membuat cukup banyak bangunan dari kertas sejak tahun 1989 hingga saat ini. Domaine de Boisbuchet berada di area barat daya Perancis, antara Poitou-Charentes dan Limousin. Sejak 20 tahun lalu, Boisbuchet sudah menjadi lokasi bagi eksperimen kreatif para seniman dan arsitek berkat inisiasi Alexander von Vegesack. Von Vegesack merupakan pendiri Vitra Design Museum. Kemudian, selama 16 tahun belakangan ini, selama empat bulan setiap musim panas, Domaine de Boisbuchet menjadi lokasi akademi musim panas internasional. Penyelenggara akademi musim panas tersebut, CIRECA, bekerja sama dengan Vitra Design Museum dan Centre du George Pompidou.