Berita Jepang | Japanesestation.com

Jepang dikenal sebagai negara dengan harapan hidup yang tinggi, dengan rata-rata para wanita hidup selama 87 tahun dan pria 80 tahun. Namun dalam dekade akhir kehidupannya, banyak di antara mereka yang menderita penyakit fisik dan mental. Walau telah lanjut usia, tidak menyurutkan semangat beberapa wanita lanjut usia berikut ini yang membentuk grup cheerleader Jepang yang tak kalah hebat dengan grup serupa yang lebih muda.

wah-grup-cheerleader-jepang-ini-terdiri-dari-para-wanita-lanjut-usia-2 Seperti diwartakan dari abc.net.au, dengan mengenakan rok mini emas, sepatu bot kulit putih, pom pom perak, dan dengan iringan lagu Dreamgirls, para wanita lanjut usia ini beraksi menyorakkan semangat. Grup cheerleader Jepang ini dipimpin oleh wanita bernama Fumie Takino yang berusia 84 tahun. Selama hampir dua dekade, Takino telah mempelopori 20 wanita lanjut usia untuk bergabung dalam grupnya.

Menurut Takino yang di masa mudanya tidak memiliki kepercayaan diri untuk bergabung dalam tim cheerleader, hobinya ini telah membantu mengurangi efek penuaan yang membuatnya merasa lebih lincah baik secara mental dan fisik. Idenya tersebut pertama kali muncul saat ia berusia 53 tahun dan telah mendapat dukungan dari anak-anaknya.

wah-grup-cheerleader-jepang-ini-terdiri-dari-para-wanita-lanjut-usia-3 Untuk bergabung dengan timnya, usia anggotanya harus 55 tahun atau lebih, dengan anggota saat ini rata-rata berusia 70 tahun. Grup cheerleader Jepang ini berkumpul setiap minggu untuk pelatihan intensif dan hasil kerja keras mereka tidak sia-sia. Saat merayakan ulang tahun ke-20 mereka pada awal tahun ini, mereka tampil sebagai bintang tamu di kompetisi United Spirit Association (USA) Nationals di Jepang, di mana berbagai grup cheerleader yang terdiri dari para gadis SMA dan mahasiswi saling bersaing.

Sugoi desu ne! Obaachan banzai!

(photos: AFP: Toru Yamanaka)