Berita Jepang | Japanesestation.com
Ultah ke-55, Pangeran Naruhito Mengenang Perang dan Nobel
Pangeran Naruhito Shinnou, putra mahkota Kaisar Jepang berulang tahun hari ini ke-55. (Foto Badan Rumah Tangga Kekaisaran Jepang)

Putra mahkota Kaisar Jepang, Shinnou Naruhito, tepat hari ini, Senin (23/2/2015) berulangtahun ke-55. Kisah dan kenangannya disampaikan kepada pers di Crown Prince Palace tanggal 20 Februari lalu, mulai dari soal perang sampai dengan pemberian hadiah nobel kepada warga Jepang. "Berbagai kenangan menyentuh hati saya. Demikian pula kisah yang saya dengar mulai dari generasi yang pernah mengalami perang sampai dengan generasi saat ini," kata Shinnou Naruhito, yang percaya bahwa hal-hal itu penting untuk disampaikan dengan benar kepada generasi saat ini. Kepada pers, di perayaan ulang tahunnya yang ke-55, sang putra mahkota menyampaikan peringatan pertempuran Okinawa 23 Juni lalu, hari bom atom Hiroshima dan Nagasaki, peringatan dengan doa dan semua hal yang membuat masyarakat Jepang menderita. Hal-hal tersebut dia ceritakan sambil didengarkan oleh putrinya, Aiko. "Jepang dibangun atas dasar konstitusi, dan muncullah perdamaian dan masyarakatnya kini telah menikmati kemakmuran. Tahun 1970-an dimulailah landasan pembangunan Jepang dan saya berpikir kita semua perlu bekerja keras melanjutkan usaha dari orang yang telah  meletakkan, menaikkan segalanya, menjaga perdamaian dengan baik, serta  kesempatan untuk membuat pikiran-pikiran baru bagi perdamaian," kata Naruhito. Pangeran juga mengenang kembali konflik bersenjata yang berlangsung di Timur Tengah sebagai "insiden terorisme" yang melibatkan warga Jepang, mengingatkan bahwa Jepang juga telah terpengaruh dengan berbagai tempat. Selain itu dia juga menyebut adanya tiga warga Jepang dianugerahi Penghargaan Nobel dalam pengembangan blue light-emitting diode (LED), dan bersukacita sebagai hasil penelitian yang stabil, lahir dari dukungan dan kerja sama dari banyak orang, termasuk sektor swasta. Di usia yang 55 tahun, Pangeran Naruhito mengakui adanya kaitan semakin erat antara pikiran tubuh, dan emosi sambil bekerja dan belajar untuk masa depan. "Saya akan lebih hati-hati tidak terburu-buru, dan ingin memperluas jangkauan kegiatan sedikit demi sedikit," katanya yang berusaha mendukung istrinya Masako dengan penuh kasih, walaupun istrinya sempat mengalami sakit dan jadi pemberitaan luas belum lama ini.