Berita Jepang | Japanesestation.com

Karena ingin mengingat dan membantu mereka yang terkena gempa Great East Japan tahun lalu, seniman Jepang, Masaki Batoh memproduksi album baru, yang disebut "Brain Pulse Music", yang mengambil gelombang otak para korban dan mengubahnya menjadi musik.

Instrumen pilihan Batoh adalah sesuatu yang disebut Brain Pulse Music Machine. Alat ini terdiri dari mesin EEG yang dimodifikasi, yang mengukur aktivitas listrik di otak, dan beberapa perangkat di kepala yang tampak aneh yang dipasang dengan beberapa sensor. Dengan mesin yang terhubung ke relawannya (sensor-sensornya melekat pada telinga mereka), Batoh menunjukkan berbagai gambar tentang Jepang kepada korban gempa untuk merangsang otak mereka. Mesin EEG membaca aktivitas otak, mengirimkan data ke dalamnya menuju motherboard yang terpasang dan menerjemahkannya menjadi suara. Batoh, yang juga mengkhususkan diri dalam mengobati mereka yang memiliki cacat dalam perkembangannya, sebenarnya merancang mesin ini untuk membantu para pasiennya agar memperoleh kendali atas aktivitas mental mereka. Dengan audio feedback langsung, tiap individu dapat belajar untuk mengontrol suara, dengan tujuan untuk mengirim pikiran ke dalam keadaan meditasi. Album Batoh kini tersedia dengan harga 20 US$. Selain itu, anda dapat membeli Brain Pulse Music Machine seharga 700 US$ jika anda merasa ingin membuat beberapa musik eksperimental karya anda sendiri. [Source: asia.cnet.com]