Berita Jepang | Japanesestation.com
Restoran Sushi Enak di Universitas Tokyo? Penasaran?
Menu sushi yang ada di Universitas Tokyo, Jepang (Rocketnews24)

Bila pada umumnya restoran sushi berada di pusat hiburan seperti mal, atau bahkan berdiri sendiri di sebuah distrik, bagaimana bila restoran sushi justru ada di lingkungan Universitas? Universitas Tokyo, Jepang memiliki restoran sushi yang enak. Ini merupakan paduan yang pas antara restoran yang oke dengan kampus yang baik. Jika perut lapar, sepintar apapun Anda, tentu akan sulit berkonsentrasi dalam pelajaran. Setiap orang membutuhkan makan untuk energi dan otak supaya bisa berfikir jernih, meskipun dia adalah mahasiswa kampus ternama Universitas Tokyo Kampus Kashiwa sekalipun. Beruntung, kampus ini memiliki restoran sushi yang luar biasa enak. Jadi, mahasiswanya tak perlu jauh-jauh keluar kampus saat sedang lapar. Dilansir dari Rocketnews24, Senin (2/2) Universitas Tokyo sama seperti kebanyakan perguruan tinggi di Jepang, meskipun kampus utamanya ada di pusat kota, mereka memiliki sejumlah kampus yang terpisah juga. Salah satunya Kampus Kashiwa ini, secara fisik tidak terletak di Tokyo, tapi sebenarnya berada di Prefektur Chiba. Kampus Kashiwa ini adalah rumah bagi sekolah Atmosphere and Ocean Research Institute (AORI). Tahun 2010, di sana dibangun restoran sushi Osakana Club Hama, tepatnya di lantai satu gedung AORI. Mahasiswa, dosen bahkan pengunjung kampus ini sering makan di restoran tersebut. Mereka pun sangat menyukai sushi tersebut. Di dalam restoran, Anda akan menemukan interior yang minimalis tapi bercahaya dan di belakang konter Anda juga akan menemui pemiliknya Hama. Hama menghabiskan 55 tahun hidupnya sebagai koki sushi dan selalu berada di dalam restoran tersebut. Meskipun restoran ini dibuka untuk umum, jika dilihat dari lokasinya jelas sebagian besar pelanggan adalah warga Universitas Tokyo. Dengan demikian Hama selalu membuat menu makan siang harian yang khusus. Misalnya sashimi mangkuk hanya 500 yen atau sekitar Rp 55 ribu. Dengan berbagai macam tuna dan salmon dengan mangkuk yang besar. Ia juga menawarkan sawara (makarel) mangkuk yang dibumbui dengan miso dan digoreng sebelum disajikan. Dalam rangka untuk menjaga harga tetap rendah, Hama selalu mengganti jenis ikan dan mencari ikan baru. Ia akan berkeliling pasar ikan di Jepang secara rutin mulai dari Kyoto, Shizuoka, dan Prefektur Iwate. Dengan memilih ikan yang segar dan lezat tetapi berbeda dari ukuran standar, dia mampu membelinya dengan harga yang miring. Di restoran ini juga tersedia menu makan malam dengan harga yang juga sangat terjangkau. Dengan satu paket sushi yang terdiri dari sushi nigiri hanya dijual seharga 980 yen atau Rp 106 ribu. Ada isi tuna, cumi-cumi, belut air asin, dan lainnya. Rata-rata harganya hanya sekitar 80 yen atau Rp 9 ribu masing-masing. Ini tentu sangat murah. Jika Anda masih lapar setelah makanan nigiri, mungkin Anda ingin mencoba menu lainnya yang lebih unik seperti ikan kerapu gigi panjang, udang doroebi, dan crescent sweetlips. Harganya sekitar 300 yen atau sekitar Rp 32 ribu. "Saya senang ketika mencari jenis ikan yang baru. Saya ingin menemukan lebih banyak ikan dan membuat pengunjung balik lagi," harap Hama.