Berita Jepang | Japanesestation.com

Polisi Prefektur Kyoto pada hari Selasa menangkap dua karyawan sebuah perusahaan penjualan melalui internet karena dugaan penjualan sepatu yang berisi kamera mini yang digunakan untuk mengambil foto-foto terlarang, seperti yang dilaporkan Kyoto Shimbun pada tanggal 1 Juli.

Polisi Kyoto menindak penjualan sepatu berkamera yang digunakan untuk foto-foto terlarang
Shutter dari kamera miniatur ini dipicu dengan remote control (Kyoto Shimbun)

Para petugas kepolisian menuduh manajer dari situs Camouflage Camera, Takahiko Naito yang berumur 25 tahun, dan karyawannya Atsuko Sonoda 24 tahun, karena membantu dalam menyebabkan gangguan publik.

Antara Oktober tahun lalu dan Maret, para tersangka diduga telah menjual berbagai sepatu atletik yang berisi kamera kepada tiga pelanggan (termasuk para pria di prefektur Gunma dan Kyoto) dan mengetahui bahwa barang tersebut akan digunakan untuk memfasilitasi pengambilan foto-foto pakaian dalam dari para wanita. Kasus ini adalah yang pertama kali terjadi di Jepang. Sepatu khusus ini, yang shutter-nya dipicu dengan remote control, masing-masing dijual seharga 27.600 yen, menurut Nippon News Network (1 Juli). Sejak tahun 2012, situs ini telah menjual sebanyak 2.500 unit, dengan pendapatan dari penjualannya kira-kira sebesar 60 juta yen. Naito telah mengakui tuduhan itu, sementara Sonoda membantah tuduhan tersebut. "Aku tidak tahu apa yang para pelanggan lakukan dengan kamera itu," kata Sonoda yang dikutip oleh polisi, menurut NHK (1 Juli). Kasus tersebut terungkap pada bulan Februari, ketika pelanggan di Kyoto ditangkap karena mengambil foto dalaman rok seorang siswi SMA.