Berita Jepang | Japanesestation.com

anne_frank_vintage_photo_a_l

Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe menyesalkan perusakan buku catatan harian Anne Frank yang terkait dengannya di perpustakaan Tokyo.

Abe mengungkapkan hal tersebut saat berkunjung ke museum Anne Frank di Amsterdam, Belanda, menjelang pertemuan KTT Nuklir yang berlangsung di Den Haag.

Bulan Februari lalu, ratusan buku Catatan Harian Anne Frank -anak perempuan Yahudi yang lari dari kejaran Nazi- dan buku terkait holocaust dirusak di sejumlah perpustakaan di ibukota Tokyo.

Kepada Direktur Museum dan para staf museum Anne Frank, Abe mengatakan ketika masih muda ia sudah membaca buku Anne Frank dan menonton filmnya.

Ia juga mengungkapkan simpatinya kepada anak perempuan yang tidak mau kehilangan harapan walau dalam situasi yang sulit. "Abad 20 adalah abad peperangan dan masa ketika hak asasi manusia ditekan," tegas Abe, seperti dikutip kantor berita Kyodo.

"Kita ingin membuat hal seperti itu tidak akan terulang lagi di abad 21 dan saya sepenuhnya bertanggung jawab untuk itu." tegas Abe lagi. Kepolisian Jepang sudah menangkap seorang pria yang merusak buku itu yang sudah mengaku namun tidak menjelaskan motifnya.

Anne Frank hidup bersembunyi selama dua tahun untuk menyelamatkan diri dari kejaran Nazi namun akhirnya ditemukan dan dikirim ke kamp konsentrasi sebelum meninggal dalam usia 15 tahun pada 1945.