Berita Jepang | Japanesestation.com
Manfaat dan Sejarah Soba Mi
Ilustrasi: Soba terbuat dari buckwheat yang memiliki banyak manfaat. (Getty Images/HeikeRau)

Ada kabar baik buat pecinta mi. Jika kebanyakan mi tidak baik untuk kesehatan, berbeda dengan soba mi asli dari Jepang. Soba terbuat dari buckwheat yang memiliki banyak manfaat. Buckwheat merupakan bahan makanan yang cocok dikonsumsi orang yang tidak toleran terhadap gluten. Seperti dilansir dari laman whfoods, buckwheat kaya akan flavonoid, terutama rutin. Flavonoid merupakan fitonutrien yang melindungi terhadap penyakit meningkatkan fungsi vitamin C dan bertindak sebagai antioksidan. Sementara itu, rutin berfungsi untuk menurunkan tekanan darah, mengobati diabetes, mengurangi kolestrol, mengurangi berat badan, dan berkhasiat membuat awet muda. Buckwheat juga mengandung magnesium. Kandungan mineral ini berfungsi untuk melemaskan pembuluh darah, melancarkan aliran darah dan pengiriman nutrisi ketika tekanan darah rendah. Hal ini merupakan kombinasi sempurna untuk sistem jantung sehat. Selain itu, buckwheat juga mengandung asam amino, protein, vitamin, dan serat. Soba asli dari Jepang tentunya mengandung zat-zat tersebut sehingga membuat soba lebih sehat. Pembuatannya yang tanpa pengawet pun memberikan nilai tambah tersendiri. Oleh karena itu soba hanya tahan 2-3 hari. Setelah itu harus dibuang karena sudah lewat batas konsumsi. Soba merupakan makanan tradisional khas Jepang. Bentuknya tipis seperti spagetti. Sementara jenisnya sama seperti ramen. Orang Jepang membuat soba sejak abad ke-16. Dulu, soba yang terbuat dari buckwheat disebut sobakiri. Sedangkan untuk rumah makan yang khusus menyajikan soba disebut soba-ya. Pada zaman Edo, soba dijual di pinggir jalan menggunakan tenda, dari pagi sampai malam. Harganya pun sangat murah, akibatnya penduduk Edo sangat menggemari soba. Sejak zaman Edo, penjual soba sudah memiliki pesan antar. Dulu, mereka mengantarkan pesanan soba dengan kotak kayu yang disebut okamochi. Pedagang membawa okamochi dengan berjalan kaki, setelah usai Perang Dunia II mereka menggunakan sepeda motor. Selain untuk dikonsumsi biasa, ada juga tradisi soba mengonsumsi soba pada momen-momen tertentu. Misalnya sewaktu baru pindah rumah. Untuk merayakan tempat tinggal baru, biasanya orang Jepang mengonsumsi soba, tradisi ini disebut hikkoshi soba. Ada juga tradisi makan soba ketika malam tahun baru. Orang Jepang akan mengonsumsi soba pada hari terakhir dalam suatu tahun sebagai bentuk pengharapan agar di tahun yang baru diberikan kesehatan dan umur panjang. Selain itu, karena soba mudah dipotong, itu berarti memutus bencana di tahun lalu. Tradisi ini dinamakan toshikoshi soba.