Berita Jepang | Japanesestation.com

Kelas Seni Dewa Serigala Fukushima

Warisan kebudayaan merupakan harta suatu negara yang tak ternilai harganya, dan merupakan tanggung jawab dan suatu kehormatan bagi para generasi muda untuk terus melestarikan dan menjaga warisan nenek moyang mereka. Dan, demikianlah yang dilakukan oleh profesor Seni Universitas Tokyo, Ken Arai bersama 20 siswa didiknya yang telah lulus.

Kelas Seni Dewa Serigala Fukushima 1

Dalam bencana nuklir Fukushima Daiichi, salah satu desa yang harus dievakuasi untuk menghindari radiasi adalah desa Iitate. Masih terus ditutup hingga sekarang, tak ada yang bisa menolong kala Kuil Yamatsumi yang telah ada di sana sejak abad ke-11 dilalap api pada tahun 2013, dan saat tim pemadam kebakaran akhirnya bisa merespon dan bertindak, kuil tersebut telah rata dengan tanah, membawa serta sekurang-kurangnya 240 gambar dewa serigala yang telah menjaga desa tersebut hampir 1.000 tahun lamanya.

Kelas Seni Dewa Serigala Fukushima 2

Untungnya, sekelompok pihak dari Universitas Wakayama yang tengah mempelajari Serigala Jepang sempat mengabadikan gambar-gambar dan warisan budaya tersebut sebelum kebakaran tersebut terjadi. Saat mendengar tentang upaya pemugaran lukisan-luksan tersebut, profesor Ken Arai lantas setuju untuk mengemban proyek ini bersama ke-20 murid didikannya.

Kelas Seni Dewa Serigala Fukushima 3

Setelah mempelajari gaya lukisan klasik selama 1 bulan, sang profesor dan timnya berusaha seakurat mungkin menghidupkan kembali bagian dari budaya yang telah musnah tersebut. Dan sejauh ini, telah ada lebih dari 100 lukisan yang telah berhasil mereka selesaikan, dan telah dipamerkan pada akhir pekan. Yuk, kita juga harus bisa sama-sama menjaga warisan budaya nenek moyang supaya jangan sampai musnah dimakan zaman, ya.

Kelas Seni Dewa Serigala Fukushima 4