Mungkin selama ini kita sering melihat gambaran Jepang sebagai negara maju dengan teknologi canggih dan kehidupan masyarakatnya yang damai dan aman. Namun, di balik kesejahteraan itu tersembunyi realitas perjuangan ekonomi bagi jutaan orang masyarakatnya. Sebanyak satu dari enam orang Jepang hidup dalam kemiskinan akibat stagnasi ekonomi selama dua dekade. Dalam beberapa tahun terakhir, hal itu merupakan angka tertinggi di negara tersebut.

Seperti dilansir dari wdam.com, malam demi malam, puluhan ribu orang tidur di jalanan atau di bilik kecil, dan setiap malam para tunawisma itu diperintahkan untuk pergi oleh pengumuman yang dibuat polisi di stasiun Shinjuku di Tokyo. Hal ini adalah contoh yang paling dramatis yang diabaikan oleh sebagian besar orang yang lewat. Para tunawisma yang merupakan cerminan dari penuaan masyarakat Jepang ini sebagian besar telah berumur lebih dari 65 tahun.

Selain mereka, beberapa orang Jepang yang tidak memiliki pekerjaan juga tidur di kafe-kafe internet karena tidak mampu membeli rumah permanen. Untuk melewatkan waktu, para "pengungsi kafe internet" ini dibantu dengan adanya mesin penjual makanan, kopi dan minuman ringan yang tak terbatas, dan perpustakaan manga. Lebih dari sepertiga dari tenaga kerja Jepang bisa dikatakan setengah menganggur dengan pekerjaan yang dibayar rendah dan mereka tidak mampu membayar sewa tempat tinggal. Ternyata di Jepang juga ada tunawisma ya..