Berita Jepang | Japanesestation.com

Bayangkan Anda mendatangi restoran tanpa pelayan. Sama sekali tidak perlu terjadi interaksi dengan manusia di sana. Tentu hal ini terasa sangat aneh. Namun inilah konsep restoran yang sedang dikembangkan di Jepang. Sebuah perusahaan teknologi berbasis di Tokyo, Recruit Tech.ATL, menampilkan sketsa restoran masa depan dalam sebuah video.

restorammasadepandalam Tayangan video memperlihatkan proses awal hingga akhir pemesanan makanan, tanpa perlu ada kontak langsung antara pembeli dan karyawan restoran. Digambarkan pelanggan mempelajari menu melalui smartphone. Kemudian salah seorang karyawan restoran melihat profil pelanggan yang sudah tercatat pada suatu alat canggih seperti kaca mata. Pelanggan kemudian menggerakkan tangan dan tiba-tiba muncul pelayan virtual seperti hologram yang memberi rekomendasi makanan, berdasarkan pilihan sebelumnya. Lalu pelanggan tinggal menunjuk menu yang diinginkan. Nantinya pembayaran juga dilakukan melalui smartphone. Tetapi pada tayangan video tersebut tidak digambarkan bagaimana proses pengantaran makanan. Kemungkinan ada alat lain yang digunakan untuk mengantarnya. Bisa juga memang ada karyawan yang khusus membuat dan mengantar makanan di restoran. Menurut situs Recruit Tech, teknologi yang ditampilkan pada video semua sudah ada meskipun baru dalam pengembangan awal. Misalnya saja penggunaan teknologi pada iBeacon yaitu alat pelacak dalam ruangan buatan Apple, SmartGlass dalam aplikasi XBox, Kinect dan banyak aplikasi lain yang sedang dikembangkan dalam bidang augmented reality (AR). Meski restoran tanpa pelayan terdengar janggal, akan tetapi visi masa depan ini tidak terlalu mengejutkan. Sebuah survei pada musim gugur lalu yang dilakukan publikasi perdagangan Amerika, Nation's Restaurant News (NRN), menyimpulkan bahwa restoran akan terus mendorong tugas pelayanan digantikan dengan platform teknologi seperti kios, perangkat meja dan komputer tablet. Survei NRN lainnya memprediksikan jalur drive-thru tidak dilayani oleh manusia melainkan software seperti Siri yang menggunakan multibahasa pada tahun 2020.