Berita Jepang | Japanesestation.com

Kemeriahan Anime Festival Asia Indonesia (AFA ID) 2016 di hari kedua menampilkan seorang aktris, pengisi suara (seiyuu), dan penyanyi yang kawaii, yaitu Maaya Uchida. Japanese Station akhirnya dapat melakukan wawancara dengan wanita cantik yang lahir di Tokyo tanggal 27 Desember 1989 ini dan berikut adalah hasil wawancara dengannya. Yuk simak penuturannya di bawah ini!

interview-maaya-uchida-aktris-pengisi-suara-dan-penyanyi-yang-menyukai-game-2

Apakah ini pertama kalinya Maaya datang ke Indonesia? Apa yang ada di pikiran Maaya tentang Indonesia?

Ini pertama kali saya datang ke Indonesia. Di luar perkiraan tempatnya nyaman sekali, saya kira akan panas sekali. Di luar juga nyaman, jadi saya bisa keluar ruangan. Tapi saya juga mementingkan tenggorokan saya, karena kelembaban udara berhubungan dengan tenggorokan saya, lumayan nyaman juga udara dan kelembabannya.

Saat di AFA SG, Maaya pernah berkata akan berhenti menjadi seorang Chuunibyo, apa itu benar? (Chuunibyou adalah sindrom yang dapat membuat pengidapnya mengkhayal seakan-akan memiliki sesuatu yang luar biasa, dikutip dari crowdvoice.com)

Berhenti? Belum kok, masih ada cuma kalau dikatakan berhenti pun tak apa-apa, karena itu bagian dari diri saya yang harus saya terima.

Apa alasan Maaya memulai menjadi seorang seiyuu, apa yang menjadi inspirasi, dan apa tantangannya menjadi seorang seiyuu?

Alasan pertama, karena saya menyukai game dan ingin menjadi karakter game itu sendiri dan ingin masuk dalam dunia itu. Saya berpikir ingin menjadi seiyuu game atau jadi game developer, tapi akhirnya saya menentukan untuk menjadi pengisi suara game. Saya lalu masuk dalam sekolah Voice Actor dan ikut audisi hingga akhirnya menjadi seiyuu game.

Tantangannya saat jadi seiyuu game adalah ketika harus berbicara dengan suara cepat, perlu latihan di dalamnya dan agak sulit berbicaranya.

Maaya Uchida pernah terlibat dalam Akiba Ranger, apa tidak ingin terlibat berakting dalam drama lainnya?

Bedanya berakting antara seiyuu dengan drama adalah jika seiyuu itu membaca sambil berbicara dan kita harus hafal skenarionya. Saya sering gagal, dan sering menangis juga. Saya pernah berpikir kalau saya tidak cocok dengan bidang ini, tapi tantangannya dalam drama adalah saya bisa berakting dan melihat mata orang lain. Tapi kalau ditanya ingin mencoba lagi, mungkin saya ingin konsentrasi menjadi seiyuu dulu saja.

Maaya pernah menjadi pengisi suara Alluka Zoldyck di anime Hunter X Hunter, apa ada kesulitan dalam memerankan karakter suaranya, dan siapa karakter utama yang Maaya suka dari Hunter X Hunter?

Tantangan pertama saat jadi pengisi suara Alluka, adalah saya tak tahu Alluka itu siapa? Petunjuknya sedikit dan saya harus berpikir jika Alluka adalah cewek atau cowok. Hal itu didiskusikan dengan stafnya dari pertama, dengan sedikit petunjuk yang menjadi suatu tantangan yang luar biasa.

Karakter kesukaan saya adalah Killua, Onichan-nya, dan saya suka dengan pengisi suaranya, yaitu Mariya Ise. Kadang kadang saat rekaman dia datang ke sebelah saya, dan dia suka berbisik-bisik menggunakan suara Killua yang berkata, "Ayo semangat ya!" Lalu dalam satu ruangan itu ada semua staf yang suka dengan Hunter X Hunter dan itu yang membuat saya turut senang.

===================

Demikian hasil wawancara dengan Maaya Uchida. Untuk informasi lebih lanjut tentangnya kalian bisa mengunjungi media sosial resminya di:

Website: http://www.uchidamaaya.jp/ Blog: http://ameblo.jp/maaya-u/ Twitter: @MaayaUchida