Berita Jepang | Japanesestation.com

Puncak tertinggi di Jepang dan puncak tertinggi di dunia menjadi "sister mountains" pada tanggal 3 Juni setelah para ahli gunung dari Jepang dan Nepal sepakat untuk bekerja sama untuk menjaga ekosistem dari kedua puncak tersebut.

Gunung Fuji dan Everest menjadi 'sister mountains' untuk membantu lestarikan ekosistem tempat pendakian
Gunung Fuji, kiri, dan Gunung Everest (Asahi Shimbun file photo)

Dalam sebuah upacara yang diadakan di Tokyo untuk menandai penandatanganan perjanjiannya, Seven Summits Actions for Sustainable Society, Nepal Mountaineering Association dan lain-lain mengatakan tujuan mereka adalah untuk bekerja sama dalam menjaga lingkungan dari Gunung Everest setinggi 8.848 meter dan Gunung Fuji setinggi 3.776 meter. Kedua gunung itu adalah situs Warisan Dunia UNESCO. Berbagai kegiatan yang diantisipasi melalui "sisterhood" ini termasuk pembersihan sampah di kedua gunung pada musim semi 2015 dan penanaman pohon di kaki pegunungan Himalaya untuk mencegah longsor. Pada upacara tanggal 3 Juni, Ang Tshering Sherpa, presiden NMA, berbicara tentang longsoran di Everest pada bulan April yang menewaskan 13 pemandu Sherpa dan tiga orang hilang. "Tingkat pemanasan global adalah dua kali lebih besar di Nepal dibandingkan dengan rata-rata global," katanya. "Ada berbagai resiko dalam mencari nafkah di sana."

Gunung Fuji dan Everest menjadi 'sister mountains' untuk membantu lestarikan ekosistem tempat pendakian
Pendaki gunung Ken Noguchi, kanan, menghadiri sebuah konferensi pers di Tokyo pada tanggal 3 Juni. (Keisuke Katori)

Turut hadir dalam acara itu pendaki gunung dan pakar lingkungan terkenal Ken Noguchi, yang merupakan ketua SSASS. Noguchi, yang mendaki Everest pada tahun 1999, telah terlibat dalam pembersihan sampah yang ditinggalkan oleh para pendaki gunung di lereng kedua gunung tersebut. "Gunung Fuji sedang diuji oleh dunia, kini gunung itu adalah situs Warisan Dunia," kata Noguchi. "Saya ingin dapat mengangkat berbagai isu dengan belajar dari Gunung Everest."