Berita Jepang | Japanesestation.com

Sebagai sebuah negara modern, Jepang memberi banyak ruang pada warganya untuk berekspresi. Tidak terkecuali yang dilakukan seorang muslim yang menggunakan media populer manga untuk syiar.

manga muslim (1)Manga atau komik Jepang memang sangat digandrungi. Tidak hanya oleh orang Jepang tapi ketenarannya juga sudah mendunia.Budaya populer khas Jepang ini, kemudian jeli ditangkap oleh seorang intelektual muslim, Ahmad Shiozaki Yuki untuk mengenalkan Islam pada khalayak ramai. Pria berumur 37 tahun inilah yang menggagas pembuatan manga muslim. Ia membuat konsep cerita dan dengan bantuan rekannya seorang mangaka, ia kemudian menuangkan ide tersebut dalam bentuk gambar. Kolaborasi ini menghasilkan manga yang berciri khas Islam.

Di Jepang, Para Muslim Ini Semangat Syiarkan Islam Lewat Seni
Ahmad Shiozaki, penggagas manga muslim. (Foto: Hilman/Trans7)

Sudah dua tahun konsep manga muslim digodok oleh asisten profesor sekolah teologi di Universitas Doshisha ini. Ia sengaja memilih manga karena anak muda di Jepang tidak lagi membaca buku, bahkan mereka yang belajar di universitas. Mereka lebih memilih manga. Karena buku untuk belajar juga sudah jadi manga. Tapi hingga sekarang belum ada manga bernuansa Islam. Karena itu agar anak muda bisa belajar Islam, maka harus dibuat manga versi Islam.Pria 3 anak ini memeluk Islam tahun 2000, hasil belajar otodidak dari buku-buku. Merupakan hal yang jamak di Jepang untuk tidak beragama. Ia kemudian mengambil studi tentang Islam untuk program S2 di Malaysia setahun setelah memeluk Islam.Semangat muslim Jepang untuk terus mengenalkan Islam memang patut diacungi jempol. Seperti juga, Fuad Kouichi Honda, yang melakukan syiar melalui keindahan aksara kaligrafi.

Di Jepang, Para Muslim Ini Semangat Syiarkan Islam Lewat Seni
Kaligrafer muslim Jepang, Fuad Kouchi Honda. (Foto: Hilman/Trans7)

Sudah lebih dari 30 tahun Honda mendalami kaligrafi. Tidak hanya tersohor di Jepang karya beliau juga sudah melanglang buana di dunia internasional. Tidak heran jika predikat kaligrafer kelas dunia disandangnya.

Ia belajar kaligrafi pada tahun 1970 saat melawat ke Arab Saudi, ketika bekerja sebagai penerjemah di Kementerian. Hingga akhirnya pada tahun 1979, ia masuk Islam dan menyandang Fuad sebagai nama muslimnya.

Di Jepang, Para Muslim Ini Semangat Syiarkan Islam Lewat Seni
Kelas kaligrafi Fuad Kouchi Honda. (Foto: Hilman/Trans7)

Tidak hanya sebagai karya seni, kaligrafi bagi pria berusia 68 tahun ini juga menjadi media untuk mengenalkan Islam.Fuad Kouichi Honda, aktif mengajar di beberapa institut dan lembaga kebudayaan. Menariknya tidak semua muridnya adalah muslim. Kebanyakan dari mereka tertarik dengan keindahan kaligrafi dan ingin mempelajarinya.