Berita Jepang | Japanesestation.com

Bila kalian berkunjung ke Indonesia Comic Con 2016 yang digelar beberapa waktu yang lalu dan menjumpai seorang cosplayer yang memerankan karakter Mai Shiranui dari game the King of Fighters, kalian telah bertemu dengan Lola Zieta. Cosplayer asal Jogja ini mulai melambung namanya sejak kemunculannya di AFA ID 2015 sebagai Tifa dari Final Fantasy VII dan kini baru saja kembali dari Tokyo Game Show (TGS) 2016 untuk berbagi cerita dengan Japanese Station.

Hai Lola, jadi apa saja di dua hari ini? 

Kalau kemarin aku jadi Black Canary dari DC Comics, sekarang jadi Mai Shiranui dari the King of Fighters.

Bisa diceritakan sedikit tentang kunjungan dari Tokyo Game Show?

Jadi Tokyo Game Show itu event yang cukup besar. Banyak developer game yang hadir di sana. Aku bisa jadi perwakilan Indonesia dari Indonesia Cosplay Night setelah aku menang di CLAS:H Jogja. Di TGS itu sebenarnya tidak ada kompetisi, tapi deretan cosplayer yang mewakili negara masing-masing. Ada dari Singapura, China, Korea, Turki, Spanyol, dan Jepang. 

Apa momen yang paling berkesan waktu itu?

Selain bertemu banyak cosplayer dari berbagai negara, sebuah kebanggaan pribadi untuk saya bisa datang ke acara itu. Apalagi kemarin itu pertama kalinya aku cosplay di luar negeri, membawakan nama Indonesia dan aku bangga banget bisa memperkenalkan budaya Indonesia.

Bagaimana caranya? 

Cosplay di Indonesia biasanya dress-up sebagai karakter fiksi. Tapi ternyata bisa memasukkan unsur-unsur kedaerahan. Jadi bisa memperkaya kultur kedaerahan. Ini juga baru sekali aku melakukannya dan bangga sekali dengan keunikan ini. Kostum Mai ini yang juga dibawakan waktu di TGS memiliki Songket dari Palembang sebagai salah satu materialnya.

cosplayer-jogja-lola-zieta-bawa-budaya-lokal-hingga-ke-jepang-3

Apakah itu  diperbolehkan?

Karena aku dari Jogja yang terkenal dengan seni, untuk keputusan tersebut memang harus dipertimbangkan secara matang. Sebab ada hal-hal berbau seni yang masih tergolong sakral. Oleh karena itu penggunaan Songket di kostum Mai ini bisa diterapkan karena ada dukungan dari Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Palembang. 

Adakah kesulitan sejauh ini menjadi seorang cosplayer? 

Kalau bikin kostumnya semua orang pasti ribet ya. Tapi aku enjoy. Cuma kalau kesulitan yang paling sering aku temuin ya lebih seperti bagaimana mendalami karakter itu sendiri.

Nah, untuk karakter Lola Zieta lebih suka mengambil inspirasi dari apa? Game, anime, atau manga?

Hmmm… Aku lebih suka memerankan karakter dari game fighting sih… Mungkin lebih didasarkan pada pengalaman aku waktu kecil ya yang suka hal-hal seperti ini.

Ada rencana untuk cosplay selanjutnya?

Sssst.... ini sebenernya masih rahasia dan dipersiapkan banget. Aku mau jadi Morrigan Aensland  dari Darkstalker. Karena kostumnya ribet jadi sangat hati-hati dan banyak perbaikan dari sekarang.

Okay Lola, sukses dengan kostum Morrigan-nya dan sampai bertemu di kesempatan selanjutnya!

(foto: Amozy Audrey)