Berita Jepang | Japanesestation.com

Pet-HotelBanyak orang akan berpikir berkali-kali untuk pergi dalam jangka waktu yang cukup panjang oleh karena tidak dapat meninggalkan hewan peliharaannya. Hal ini membuat sebuah ide baru bagi sebuah resor yang menyediakan perawatan bagi anjing peliharaan. Terletak di La Belle Equipe, Izukogen, daerah resor musim panas sekitar 170 kilometer sebelah selatan-barat Tokyo. Di sini anjing perliharaan bebas berkeliaran di ladang.

Tidak hanya itu saja, tetapi mereka pun mendapatkan perawatan yang baik. Cakar mereka dibersihkan sebelum memasuki ruangan, walaupun mereka datang lengkap dengan kandang dan mangkuk makanan. Selain itu mereka juga dimandikan. Tamu dapat menginap di La Belle Equipe dengan membayar biaya sekitar US $ 600 (7,5 juta rupiah). Hotel ini juga memiliki dapur yang khusus untuk memasak makanan anjing, dengan hidangan mulai dari US $ 38 (480,000 rupiah) hingga US $ 60 (750,000 rupiah). Hotel untuk Hewan Piaraan Di Izukogen, Prefektur Shizuoka terdapat 50 penginapan yang menerima hewan peliharaan. Empat di antaranya berada pada peringkat sepuluh besar di Jepang, seperti diungkapkan oleh survei nasional yang dilakukan pada bulan Desember 2014 oleh perusahaan e-commerce Rakuten seperti dilansir oleh Channel News Asia. Salah satunya The Murphy Dog Hotel dengan biaya per malam sebesar US $ 120 (sekitar 1,5 juta rupiah). “Banyak anjing dimanjakan di sini dan tetap dapat bersama-sama keluarga,” demikian dikatakan pemilik hotel, Masato Tanaka seperti dilansir oleh Channel News Asia. “Di sini anjing-anjing tersebut dapat mandi bersama-sama, memiliki makanan mereka bersama-sama, dan bersama-sama sepanjang waktu,” lanjut Masato. Menurut Asosiasi Makananan Hewan Piaraan Jepang, terdapat lebih dari 200 juta anjing peliharaan dan kucing di dalam negeri pada tahun 2013, dibandingkan dengan jumlah penduduk hanya 16 juta anak-anak di bawah 15 tahun. Badan Perencanaan Riset Perusahaan Sogo mengungkapkan bahwa industri hewan peliharaan Jepang telah tumbuh menjadi US $ 3,29 miliar (sekitar 41 triliun rupiah) pada tahun 2014, naik dari US $ 3,1 miliar pada tahun 2011. Seperti banyak industri lain, bagaimanapun, menurunnya populasi negara itu bisnis telah mempengaruhi bisnis yang ada. “Kami merasa industri hewan peliharaan memiliki keterbatasan dalam pertumbuhan,” demikian dikatakan Yoshio Koshimura, Ketua Asosiasi Makanan Hewan Peliharaan Jepang. “Kami berusaha untuk melibatkan industri mobil, industri elektronik, industri perumahan, dll. Semua industri terkait telah berkumpul untuk mensosialisasikan peluang yang dapat ditawarkan untuk pemilik hewan peliharaan dan pemilik hewan peliharaan yang potensial,” katanya. Untuk meningkatkan pasar, berbagai sektor bisnis diharapkan dapat bertemu pada bulan April di All Japan Pet Expo, karena mereka menemukan cara untuk berkolaborasi dengan industri hewan peliharaan.